Ada cerita dramatis dari istana
menjelang detik detik pengumuman kabinet pada tanggal 26 Oktober 2014 tepatnya
hari minggu, Presiden Ir. Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kabinetnya
pada pukul 5 sore, pengumuman kabinet Jokowi pada hari itu juga kembali terjadi
pengunduran dari jadwal semula pada pukul 4 sore. Sebelumnya pengumuman kabinet
Jokowi Jusuf Kalla sudah terjadi penundaan sebanyak dua kali, penundaan pertama
terjadi setelah dijadwalkan akan di umumkan ditanjung priok, usai panggung siap
dihias dan ditata, namun terjadi penundaan secara tiba tiba, kemudian para
wartawan mendapat informasi bahwa Jokowi akan melakukan pengumuman kabinet di
istana Negara, namun pada hari itu juga tidak adanya kejelasan dan tidak adanya
kepastian tentang pengumuman, sehingga hari minggu Jokowi memastikan bahwa akan
mengumumkan kabinetnya.
Detik detik menjelang pengumuman
kabinet dari jadwal semula pada pukul 4 menjadi pukul 5, mengisahkan tanda
Tanya di mata publik, tentang ada apa, sampai sampai penundaan kembali terjadi.
Tanda Tanya itu juga muncul pasca terlihatnya Maruar Sirait masuk kerumah
Megawati menjelang pengumuman kabinet oleh Jokowi di laksanakan, Maruar Sirait
adalah digadang gadang bakal mengisi posisi menteri komunikasi dan informatika,
kehadiran Maruar Sirait dirumah Megawati selama 30 menit menjelang pengumuman
kabinet oleh Jokowi adalah sesuatu yang paling menarik untuk dicermati, apalagi
bocornya presensi kehadiran yang ditemukan oleh Wartawan Kompas TV, bahwa
adanya nama Maruar Sirait dan belum dibubuhkan tanda tangannya sebagai bukti
kehadiran di istana.
Tiga hal yang terjadi detik detik
menjelang pengumaman kabinet oleh Jokowi yaitu kehadiran Maruar Sirait di rumah
mega menjelang pengumuman kabinet, absennya Maruar Sirait dalam presensi yang
disediakan oleh Staf Istana dan ditundanya jadwal pengumuman kabinet dari
jadwal semula pukul 4 menjadi pukul 5 adalah sesuatu yang paling menarik untuk
dipertanyakan kepada Presiden dan Wakil Presiden.
Kabarnya, Maruar Sirait gagal menjadi
Menteri Komunikasi dan Informatika akibat dari tidak adanya restu Ibu Ratu
Megawati, sehingga dari ketidak adanya restu tersebut menyebabkan nama Maruar
Sirait didepak dari posisi Menkominfo dan digantikan dengan Rudiantara, melihat
dari 3 kejadian menjelang detik detik pengumuman kabinet Jokowi Jusuf Kalla,
maka tidaklah berlebihan jika masyarakat mempertanyakan “siapa yang memiliki
kekuasaan dalam menyusun kabinet kerja itu”
Kemudian masuknya Puan Maharani
sebagai Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kembali menjadi tanda
Tanya dipublik, melihat dari kapasitasnya dalam memimpin dan pengalamannya
dalam politik dinilai hanya mengandalkan sosok Ibu Ratu Megawati, namun dia
dipilih sebagai salah satu Menteri Kordinator.
Maruar Sirait adalah dikenal
sebagai sosok yang paling gigih dalam memperjuangkan Jokowi untuk dicapreskan
melalui PDIP, Patut dicatat
bahwa menjelang pemilu sikap PDIP masih belum jelas. Ada kecenderungan PDIP
hanya akan 'memanfaatkan' elektabilitas Jokowi saja, Maruar Sirait inilah yang
berpandangan lain, dia yang paling ngotot dalam memperjuangkan untuk dicalon
Jokowi sebagai Presiden melalui PDIP.
Digantinya nama Maruar Sirait detik detik menjelang
pengumuman kabinet oleh Jokowi diketahui oleh media yang mulai mencium lagat
aneh dari gerak gerik yang terjadi di Istana dan rumah Megawati. Akhirnya
Jokowi mengumumkan kabinetnya dan nama Maruar Sirait tidak termasuk dalam 34
Menteri yang ia umumkan, selanjutnya pasca pengumuman kabinet tersebut ada
kejadian yang mengharukan dilakukan oleh Jokowi, Jokowi
meninggalkan para menterinya di ruangan paska pengumuman, dia mendahulukan
untuk antarkan sendiri Maruar Sirait
ke mobilnya. Tapi awak media yang sudah terlanjur mencium pergantian tidak
wajar ini memburu keduanya dan menanyakan apa gerangan yang terjadi, Jawaban Jokowi maupun Maruar Sirait normatif untuk
konsumsi publik. Baik Jokowi dan Maruar Sirait saling menjaga perasaan semua
pihak, Namun ada pemandangan mengharukan disini. Presiden tak kunjung berbalik
ketika mobil Maruar Sirait mulai jalan, setelah mobil Maruar Sirait melaju
kencang baru ia kemudian membalikkan badan dan kembali keruangan istana.
Mengamati dinamika yang terjadi menjelang detik detik
pengumuman kabinet oleh Jokowi, sulit untuk tidak berspekulasi bahwa Kabinet
Kerja yang Jokowi bentuk tidak mendapat intervensi dari pihak manapun, tentu
intervensi Ibu Ratu Megawati dalam proses rekturment para menteri sangat layak
dituding oleh publik, apalagi publik masih menilai bahwa Ibu Ratu Megawati
masih merasa tidak iklas dalam mencalonkan Jokowi sebagai presiden, akibat dari
masih adanya keinginan besar oleh Ibu Ratu Megawati untuk mencalonkan dirinya.
Jika melihat gerak dan langkah yang dilakukan oleh Jokowi, memang harus
diakui bahwa ada keinginan besar untuk keluar dari kepentingan dan intervensi
partai dengan mencoba menghadirkan kabinet kerja terbaik kepada masyarakat
Indonesia yang telah menghantarkannya sebagai Presiden Indonesia, seperti memberikan nama nama calon menteri ke PPATK dan KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya, dengan begitu ia dapat menolak calon menteri itu meskipun berasal dari partai pengusungnya, tapi adanya
desakan dan intervensi politik yang kuat dari kalangan partai, membuat Jokowi
harus mengimbanginya untuk kebutuhan politik kepemimpinannya selama satu
periode kedepan, karena pada dasarnya Presiden membutuhkan partai pendukung
yang harmonis untuk mewujudkan programnya melalui legislatif.
Jika saat ini publik bertanya siapa presiden kita yang
sebenarnya, wajar…!!!
Secara konstitusi memang Jokowi sebagai Presiden dan Jusuf
Kalla sebagai Wakil Presiden.
Tapi secara politik kebijakan "apakah Jokowi atau Mega ?"
Kabinet Kerja "Mega" Jokowi JK
Reviewed by Anonim
on
Oktober 29, 2014
Rating: