SBY memang tergolong sebagai presiden yang tidak tahan
dikritik, sehingga jika ada timbul gejolak di masyarakat yang menghujat SBY,
dia selalu mengeluarkan keputusan yang akhirnya masyarakat kembali memujinya,
mungkin bisa disebut inilah kelebihan SBY dibandingkan politikus lainnya. Kehebohan
terbaru adalah pasca keputusan DPR yang mayoritas dikuasai oleh koalisi merah
putih (Prabowo) mengesahkan UU tentang Pilkada melalui DPRD melawan koalisi
Indonesia Hebat (Jokowi) yang mendukung Pilkada langsung, padahal keputusan
pilkada langsung atau pilkada melalui DPRD adalah berada ditangan Fraksi
Demokrat, karena jumlah kursi Fraksi Demokrat yang mayoritas DPR periode
2009-2014. Jika Demokrat memutuskan mendukung pilkada langsung maka dipastikan
akan menang, meskipun koalisi Indonesia hebat telah menyetujui 10 syarat yang
diajukan secara tiba tiba oleh Demorkat, tapi faktanya Demokrat mengambil
keputuaan Walk Out dari voting yang sedang dilakukan, hingga akhirnya koalisi
Merah putih menang telak terhadap keputusan UU pilkada melalui DPRD.
Anehnya, pasca keputusan walk out, SBY yang lagi lagi
sedang berada di luar negeri mengeluarkan pernyataan bahwa ia kecewa dan tidak
mengetahui keputusan Fraksi demokrat yang memilih walk out dan berjanji akan
menggugat UU tersebut dan mengeluarkan Perpu. Pernyataan aneh itu, menjadi
tanda Tanya dimasyarakat, benarkah SBY tidak mengetahui rencana walk out dari
fraksi Demokrat, masyarakat awam pasti bisa saja percaya, tapi jika kita
mempelajari system partai politik, maka sulit dipercayai keputusan walk out
fraksi Demokrat tanpa sepengetahuan SBY, apalagi melihat jabatan SBY di
Demokrat sebagai ketua umum sekaligus orang yang paling dihargai oleh kader
Demokrat. Akhirnya SBY kembali bermain scenario
cantiknya, yaitu memberi harapan baru kepada masyarakat dengan mengeluarkan
perpu, memang seperti itulah scenario politik SBY yang dimainkan selama 10
tahun belakangan ini.
Akhirnya masyarakat saat ini mulai menyalahkan Megawati
sebagai ketua umum PDIP, Megawati memang dikenal berkonflik dengan SBY, akibat
konfliknya dengan SBY 10 tahun yang lalu, Megawati saat ini dikenal bermain
kaku dan pendedam akibat tidak mau berkomunikasi dengan SBY, apakah ini scenario
yang dimainkan SBY untuk membalas dendamnya pada Megawati atau memang Megawati
yang dendam terhadap SBY, sehingga memang benar Megawati tidak akan menjalin komunikasi
atau islah dengan SBY. Hanya mereka berdua yang tahu kejadian dan scenario yang
sebenarnya.
Politikus wajib belajar marketing politik SBY yang
selalu bermain cantik ini, berkat kesuksesannya menjaga publisitas dirinya SBY
masih dikenal sebagai presiden idaman masayarakat, bahkan banyak masyarakat
yang tidak tahu bahwa SBY pandai dalam membuat scenario politik pencitraan
untuk dirinya. Kita tidak pernah lupa bagaimana kisah SBY bisa terpilih sebagai
presiden pada 10 tahun yang lalu, dia tampil secara tiba tiba dan menjadi
perbicangan hangat masyarakat dengan scenario “orang tertindas”. Sehingga masyarakat
bersimpati terhadap dirinya.
Sampai kapan, karir politik SBY akan bertahan dengan scenario
seperti itu, waktu akan menjawab semuanya.
Belajar Politik Pada SBY
Reviewed by Anonim
on
Oktober 08, 2014
Rating: