Sumber Foto : Habadaily.com |
Pada saat mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Aceh, Apa
Karya menjadi bahan tertawaan orang orang, bahkan ia di anggap tidak serius
mencalonkan dirinya. Pasca pendaftaran, foto foto Apa Karya menjadi meme yang
ditulis kata kata lelucon dan menggambarkan betapa orang orang tidak serius
menganggap dirinya sebagai calon gubernur.
Bahkan saya meyakini, Apa Karya merupakan calob gubernur
yang tak diperhitungkan oleh calon gubernur lainnya dalam pemetaan strategi.
Namun seiring berjalannya waktu, Apa Karya semakin menarik untuk dicermati, apalagi
dengan berbagai statmentnya yang di anggap "Lagena Laju", dan sangat
original sehingga mengundang banyak kontroversial, bahkan para lawan tak mampu
berkutik atas berbagai statmentnya.
Saat debat kandidat pertama bahkan sampai ke tiga, Apa Karya
adalah orang yang paling ditunggu tunggu oleh masyarakat, setiap ucapannya
mengundang gelak tawa, bahkan pernyataan Apa Karya selalu menjadi trending
topics setiap kali selesai debat, ada saja yang diperbincangkan tentang Apa
Karya dan ucapannya yang kontroversial, muncul pula guyonan seperti "debat tanpa Apa Karya bagai kuah pliek u tanpa sira.
Jika ada calon Gubernur yang ingin memanfaatkan atau melawan
pernyataan Apa Karya, maka siap siaplah serangan itu kembali pada dirinya, hal
tersebut sudah pernah terjadi dan dialami oleh Muzakir Manaf, Tarmizi A Karim dan pasca
debat kandidat ke tiga, Irwandi Yusuf menjadi orang yang kemudian di bully pengguna media sosial karena mencoba menyerang Apa Karya dengan kata kata "Hanjeut Peugot
Aneuk".
Tentu, jika dicermati respon publik terhadap Apa Karya
semakin hari semakin besar, Apa Karya bahkan menjadi idola baru dalam pentas
politik Aceh dalam istilah lainnya "Apa Karya Effek", tak sedikit yang kemudian bersimpati pada dirinya, masyarakat
pula tak segan mengatakan lebih memilih Apa Karya dibanding calon lainnya yang
disebut sebut terlalu banyak janji, sedangkan Apa Karya hadir dengan mengklaim
dirinya tanpa janji.
Dengan kondisi saat ini dan melihat besarnya respon publik
terhadap Apa Karya, maka saya menilai Apa Karya menjadi calon gubernur yang
memiliki potensi terpilih dalam tiga besar, yaitu kehadiran Apa Karya sangat
berbahaya pula diantara pertarungan Muzakir Manaf vs Irwandi Yusuf.
Sial nya, Apa Karya tak memiliki tim kerja yang mumpuni, berbeda dengan calon Gubernur Zaini Abdullah yang memiliki tim kerja lebih baik, meski kemudian mulai sedikit menurun gerakannya pasca non aktif sebagai Gubernur Aceh, tentu memiliki tim kerja yang baik dan mumpuni akan sangat berpengaruh besar terhadap potensi kemenangan. Zaini Abdullah dianggap calon gubernur yang paling stabil pergerakannya, elektabilitasnya tidak menaik tidak pula menurun.
Kasus berbeda di alami oleh Tarmizi A Karim, yang awal nya memiliki elektabilitas baik dan termasuk dalam tiga kandidat berpotensi untuk menduduki kursi Aceh satu, namun semakin hari bukannya malah naik tapi malah menurun, akibat simpul-simpul partai dan relawan banyak meninggalkannya sebelum hari pemilihan.
Sial nya, Apa Karya tak memiliki tim kerja yang mumpuni, berbeda dengan calon Gubernur Zaini Abdullah yang memiliki tim kerja lebih baik, meski kemudian mulai sedikit menurun gerakannya pasca non aktif sebagai Gubernur Aceh, tentu memiliki tim kerja yang baik dan mumpuni akan sangat berpengaruh besar terhadap potensi kemenangan. Zaini Abdullah dianggap calon gubernur yang paling stabil pergerakannya, elektabilitasnya tidak menaik tidak pula menurun.
Kasus berbeda di alami oleh Tarmizi A Karim, yang awal nya memiliki elektabilitas baik dan termasuk dalam tiga kandidat berpotensi untuk menduduki kursi Aceh satu, namun semakin hari bukannya malah naik tapi malah menurun, akibat simpul-simpul partai dan relawan banyak meninggalkannya sebelum hari pemilihan.
Bisa saja, Apa Karya tanpa hambatan dan diam diam menjadi
pemilik kursi yang sedang menjadi rebutan kedua kandidat terkuat tersebut. siapa sangka...?
Apa Karya Kian Berbahaya
Reviewed by Yudi Official
on
Februari 04, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: