Dalam wilkipedia dijelaskan, bahwa mengumpat adalah salah satu
perbuatan tidak bermoral di mana seseorang memberitahu sesuatu keburukan atau
aib kepada orang lain. Penjelasan tersebut secara gamblang telah dijelaskan
bahwa mengumpat merupakan perbuatan tidak baik, tapi anehnya mengumpat ini
sudah menjadi budaya (tidak tahu malu) di Indonesia, termasuk Aceh sebagai
daerah yang menerapkan syariat islam.
Dalam islam, mengumpat malah disamakan seperti memakan daging
saudara seagama, begitu hinanya dalam pandangan islam untuk orang yang
mengumpat. Dosa mengumpat juga dikatakan bukan saja dosa besar, malah antara dosa
yang tidak akan diampunkan oleh Allah biarpun pelakunya benar-benar bertaubat.
Lalu mengapa seolah olah kita masyarakat Aceh, yang
dengan bangganya menerapkan syariat islam, tapi budaya mengumpat dalam
kehidupan bermasyarakat masih sangat kental dan membanggakan. Padahal
masyarakat Aceh sangat tahu menahu tentang bagaimana dosa mengumpat itu, namun
kita telah dibiasakan dengan pola hidup yang bangga dengan menyebarkan aib aib
dan keburukan orang lain. Kita seperti haus akan hiburan, sehingga aib sesama
saudara sendiri pun menjadi hiburan dalam bermasyarakat kita.
Bukan itu saja, tentang berita berita yang
berkonotasi negatif pun tentang Aceh akan menyebar cepat dalam lingkungan masyarakat
Aceh dan dihubung hubungkan dengan berbagai isu isu negatif lainnya yang
kemudian ditelan mentah mentah oleh masyarakat Aceh, lalu hadir ramai ramai
berjamaah seolah olah sedang memperjuangkan tegaknya syariat Allah dengan
mengunjing dan mencela orang orang tersebut. Padahal kebenaranya akan hal tersebut
belum dapat dibuktikan.
Media sosial, salah satunya menjadi tempat untuk
memperkenalkan karakter asli masyarakat Aceh kepada dunia luar, kita begitu
fanatik dalam syariat Islam, sehingga menghalalkan sesuatu yang sudah jelas
dilarang oleh Agama demi tegakknya syariat islam, yaitu menggunjing orang,
mengumpat, mengumbar aib dan banyak hal sifat negatif yang selama ini seakan
akan menjadi budaya bermasyarakat di negeri syariat ini dan bahkan seolah olah
sudah dibernarkan.
Malah jika ada diantara tersebut yang menasehati,
malah dianggap sebagai bagian dari orang yang tidak pro terhadap tegaknya
syariah Allah. Apakah syariat yang sedang kita tegakkan ini telah mewajibkan
kita untuk mengumpat...?
Lalu, syariat seperti apa sebenarnya yang sedang
kita perjuangkan...?
Wajib Mengumpat di Negeri Syariat
Reviewed by Yudi Official
on
Februari 25, 2016
Rating:
Tidak ada komentar: