Pilkada 2017 di Kota Banda Aceh kali ini
sangatlah menarik dibandingkan dengan daerah daerah lain di Aceh, selain Kota
Banda Aceh yang merupakan Ibu Kota dari Aceh, juga para figur yang saat ini
sudah digadang gadang bakal bertarung di pilkada nantinya. Jika pemilihan Gubernur
Aceh banyak partai politik berlomba lomba “mengemis”
untuk menjadi wakil dari Muzakir Manaf yang sudah dinyatakan dan ditetapkan
maju oleh partainya, di Banda Aceh malah calon wakil menjadi penentu kemenangan,
pasalnya calon Walikota yang digadang gadang selama ini seperti Illiza Sa’aduddin Djamal, Teuku Irwan
Djohan, Aminullah Usman dan Ibu Rusdi. Mereka memiliki kekuatan, potensi
dan kepopuleran yang sama serta dianggap bakal bersaing ketat pada pilkada
nantinya.
Jika diantara mereka memilih calon wakil
yang tidak mampu mengimbangi calon wakil dari calon lainnya, maka akan menjadi
boomerang bagi calon tersebut. Sedangkan dikalangan calon wakil pun kali ini
tidak kalah populernya, tentu itu berbanding terbalik dengan pemilihan Gubernur
Aceh nantinya yang Gubernurnya menjadi rebutan para wakil.
Para calon wakil yang digadang gadang kuat
selama ini adalah Darwati A Gani,
Irwansyah, Heri Julius, Zainal Arifin, Farid Nyak Umar dan Sabri Badruddin,
Yudi Kurnia dan Jamaluddin. Di antara mereka juga memiliki kepopuleran yang
sama dan dianggap menjadi penentu dalam pemilihan nantinya. Mau tidak mau, para
calon walikota tentu harus jeli dan sangat hati hati dalam menentukan
pendampingnya dengan melihat kemampuannya mengimbangi si calon walikota dan mampu
memberikan pengaruh penambahan suara yang signifikan terhadap kemenangan di
pilkada nantinya.
Namun diantara para calon wakil tersebut,
nama Darwati A Gani tentu sangatlah menarik bagi para calon walikota pesaing
Illiza Sa’aduddin Djamal. Karena Darwati A Gani di anggap satu satunya
perempuan yang mampu mengimbangi kepopuleran Illiza yang saat ini sebagai
Walikota dan bakal bertarung sebagai incumbent nantinya.
Saya meyakini banyak dari calon walikota
saat ini sudah mendekati “merayu” Darwati dan meminangnya untuk dapat
mendampingi si calon walikota di pilkada nanti, namun melihat kenyataan politik
yang terjadi. Irwandi Yusuf yang merupakan suami Darwati juga menyatakan maju
sebagai calon Gubernur Aceh, maka harapan para calon walikota untuk meminang
Darwati kandas pula ditengah jalan. Tentu, jika Irwandi maju, akan menjadi
persoalan berat bagi Darwati jika maju dalam pilkada Banda Aceh, karena jika
suaminya menang ia harus memilih antara menjadi Ibu wakil walikota atau Ibu
Gubernur Aceh. Persoalan ini juga menjadi komoditas politik untuk menyerang
Irwandi dan Darwati yang dianggap suami istri tapi sama sama maju dalam pilkada
dan kenyataan ini tidak lumrah bagi masyarakat Aceh umumnya sehingga merugikan
nama besar Irwandi sebagai suami dari Darwati.
Sedangkan Illiza, yang meyakini bahwa Darwati merupakan satu satunya perempuan yang mampu memporak porandakan basis suara perempuannya tentu menjadi gusar dengan kondisi politik tersebut, ia tentu berharap bahwa Darwati tidak ikut bertarung dalam pilkada nantinya, dengan begitu ia masih tetap bisa berkampanye dan mengambil simpatik suara perempuan. Bahkan akibat dari isu Darwati akan bertarung dalam pilkada nantinya, kedekatan kedua tokoh perempuan ini dikabarkan sempat renggang, sehingga membuat Irwandi angkat bicara “Tolong peugah bak Ibu Illiza siat bahwa bu Darwati hana minat - Irwandi” yang ketika ditanyakan tentang kesediaan Darwati maju dalam pilkada nantinya oleh wartawan harianmerdeka.com. Bahkan Irwandi kembali menegaskan dalam kolom komentar media online tersebut dengan akun facebook pribadinya “Pendirian saya jarang jarang jarang sekali berubah – Irwandi”.
Jika Darwati dipastikan tidak maju dalam
pilkada nantinya, tentu para calon walikota ini mulai mencari alternative figur
lainnya yang di anggap mampu melengkapi dan menentukan kemenangannya. Banda
Aceh memiliki banyak figur yang layak di gadang gadangkan untuk ikut dalam
pesta demokrasi nantinya, jika Darwati hampir dipastikan tidak maju dalam
pilkada nantinya, pertarungan ke empat figur yang selama ini digadang gadang
bakal ikut bertarung dalam pilkada nantinya maka semakin menarik, karena mereka
harus benar benar mengkalkulasikan dengan sempurna, siapa wakil yang paling
mampu memberi pengaruh suara signifikan.
Kita berharap mereka yang tampil dan ikut
dalam pesta tersebut, jika sudah terpilih harus mampu menunjukkan
keharmonisannya dalam membangun kota Banda Aceh kedepan. Para calon walikota
pun jangan hanya memilih wakilnya berdasarkan kepopuleran saja, tapi harus
dilihat dari konteks persamaan visi, mampu bekerjasama dan mampu menjaga
keharmonisan. Karena persoalan yang paling banyak dalam pemerintahan saat ini
adalah tidak harmonisnya antara Walikota, Bupati dan Gubernur dengan wakilnya
dan itu terjadi juga di Provinsi dan dibeberapa daerah Aceh lainnya.
Lalu siapa yang akan mendampingi siapa..?
Tulisan ini telah diterbitkan oleh LintasNasional.Com
Menariknya Pilkada Banda Aceh, Wakil Menjadi Penentu Kemenangan
Reviewed by Yudi Official
on
Februari 14, 2016
Rating:
Tidak ada komentar: