Baru baru ini Kota Banda Aceh dihebohkan dengan aksi
Walikota Banda Aceh Illiza Sa’adudin Djamal yang melakukan penggerebekan
kebeberapa tempat hiburan malam didalam kawasan Banda Aceh, dalam sederetan
aksinya malam itu, yang cukup mengejutkan dan menghebohkan adalah penggerebekan
salah satu Toko Galeri Kafe dan Musik di kawasan
Simpang Lima, Banda Aceh Sabtu Malam sekitar pukul 23. 30 Wib.
Penggerebekan yang dipimpin
langsung oleh Walikota tersebut menghebohkan masyarakat, dalam waktu singkat
masyarakat tumpah ribuan orang menyaksikan penggerebakan tersebut, (Lihat Video Penggerebekan) usai
penggerebekan, media social juga kembali dihebohkan dengan berbagai statement atau
argumentasi menyuarakan aspirasinya atas aksi yang dilakukan oleh Walikota
tersebut.
Ada yang mendukung penuh atas
aksi Walikota tersebut dan ada pula yang menganggap aksi Walikota tersebut
hanyalah sensasi politik atau sesuatu yang berlebihan disebabkan hiburan malam
juga dikeluarkan atas Izin Walikota juga. Berikut saya kutip beberapa komentar dimedia social
mengenai penggerebekan tersebut :
Seorang perempuan bernisial MA menyebutkan:
Sepertinya penggerebekan x ini agak berlebihan,krn saya sering kesana
dan suasananya benar2 karaoke keluarga,lampu terang ,pintu kaca transparan,dan
org lalu lalang juga banyak, pun ada yg sebagian mencuri2 moment ,dimana pun
bisa mencuri ,krn tdk lucu aja nanti nya ketika ddudk di cafe2 dan warkop tidak
boleh yg non muhrim,hana kata2 lah
Seorang laki laki berinisial SY mengatakan mendukung penuh :
Mantap ibu walikota...asal muasal maksiat
memang selalu dimulai dr tempat2 hiburan semacam karaoke beginian...kalo memang
perlu hiburan maka rasulullah sudah memberikan solusi.....perbanyak
zikir...maka hati anda2 akan merasa tenang...silakan dicoba kalau tidak
percaya...sekali lagi mantap n bravo ibu Illiza...
Seorang politisi berinisial AF menimpali
:
ibu illiza watee dijkt lincah cit
geumeunyanyi walau bak pesta aneuk kumun tp lagu2 islami. bakat menyanyi beliau
memang na cit....cuma dibanda karaoke le yg jeut keu kedok sagai, dilikot nyan
jeut keu area meusum.njoe yg wajeb tawaspadai sm2.
Dan yang paling menarik dari
sederetan komentar adalah, komentar seorang Pengamat Politik Dan Budaya
yang juga penggagas nama PKA Ratu safiatuddin berinisial B, berikut
komentarnya :
Bagus. Salut.. Tapi pastikan dulu "si anu" tidak ada di sana.
Nanti pingsan lagi kayak hari itu. Dan jangan lupa selain itu rakyat butuh uang
untuk berbebelanja, bukan untuk jalan jalan. Selamat pagi Bu Madani.
Kata “si anu” dan nanti
pingsan lagi menjadi sebuah tanda tanya bagi para pembaca komentar,
terutama saya yang berada pada posisi pemilik postingan video penggerebekan
itu, entah apa maksud dari pengamat politik dan budaya tersebut.
*** Jam Malam Bagi Remaja Putri
Tidak hanya berakhir malam itu saja. Buah dari penggerebekan
tersebut, Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh yang
merupakan kader PKS, Farid Nyak Umar angkat suara dan meminta pemerintah untuk
mengkaji dan mengeluarkan peraturan jam malam khusus bagi remaja putri di Banda
Aceh.
Karena menurut politisi PKS
itu, selama ini para remaja putri di Banda Aceh sudah sangat bebas berkeliaran
hingga larut malam. Apalagi malam-malam liburan seperti malam Minggu, hal itu dipandang
tidak sesuai dengan etika, adab, ataupun syariat yang berlaku di Aceh khususnya
di Banda Aceh.
Atas suara politisi PKS itu, Asisten
Pemerintahan Setda Kota Banda Aceh, Iskandar SSos MSi melalui Media Serambi
Indonesia menyebutkan, bahwa saat ini
sudah ada instruksi Wali Kota Banda Aceh terkait hal itu. Instruksi Wali Kota
tersebut dikeluarkan pada 18 Mei 2015. “Instruksi itu dikeluarkan berdasarkan
instruksi dari Gubernur Aceh. Sudah ada instruksi itu, tapi belum semua kita
edarkan. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan segera kita edarkan, ke
kafe-kafe, tempat hiburan, dan juga gampong-gampong,”
Dalam instruksi Walikota tersebut
dijelaskan ada 18 poin tentang pengawasan dan penertiban pelayanan tempat
wisata, rekreasi, hiburan, penyedia layanan internet, kafe, dan juga tempat
olahraga. Salah satu poin yaitu poin 16 disebutkan, mengawasi pembatasan
pelayanan tempat wisata, rekreasi, hiburan, penyedia layaanan internet, kafe,
tempat olahraga bagi wanita sampai pukul 22.00 WIB, kecuali bersama keluarga
atau bersama suami.
Dari pernyataan tersebut
kemudian muncullah beragam aspirasi anak muda yang juga dituangkan dalam media social
baik Facebook, Twitter dan Blackberry Messenger terhadap pemberlakuan jam malam
khusus bagi remaja putri di Kota Banda Aceh. Namun saya mengamati, bahwa suara
penolakan yang ditunjukkan oleh mayoritas anak muda tersebut kurang mendapat
respon dari masyarakat. Apalagi masalah penegakan syariat Islam, apapaun
alibinya atau kita kaitkan dengan politik apapun, masyarakat tetap mendukung
upaya upaya yang dilakukan pemerintah terhadap penerapan syariat Islam.
Malah jika, ada sekelompok masyarakat yang menyeret
isu penegakan syariat Islam sebagai bentuk pencitraan atau politisasi kekuasaan,
maka kelompok tersebut pula yang kemudian akan di judge oleh masyarakat dan di
anggap sebagai bagian dari kelompok sekuler atau anti Islam.
Begitulah realitas karakter masyarakat Aceh
terhadap syariat Islam.
Penggerebekan & Jam Malam Bagi Putri Banda Aceh
Reviewed by Yudi Official
on
Mei 27, 2015
Rating:
Tidak ada komentar: