Bapak
Gubernur Aceh, terimakasih atas kerja keras bapak, selama bapak berkuasa dan
menjadi orang nomor satu di Aceh telah memberikan kita kebahagiaan yang mungkin
tidak akan pernah kita lupakan, apalagi untuk kami membayarnya, bahkan program
yang bapak lakukan ini tidak pernah terbesit dipikiran Gubernur Provinsi
lainnya. Tak henti hetinya kami ucapkan terimakasih bapak Gubernur atas kerja
keras mu, memberikan kami bantuan uang tunai sebanyak 1 juta/KK, akibat kebijakan
bapak memberikan kami uang tunai 1juta/KK, maka kami berlomba lomba untuk
segera menikah dan berumah tangga agar dapat membuat Kartu Keluarga (KK) baru,
dengan begitu hidup kami tidak seberapa lagi sulit, karena sudah bapak berikan
subsidi yang dapat meringankan beban hidup keluarga kami. Bapak Gubernur juga
selama menjabat telah memberangkatkan kami Haji melalui pelabuhan Krueng Raya Aceh
Besar dengan kapal pesiar, yang mungkin kapal tersebut bapak beli atau sewa
dari Swedia, berkat kerja keras bapak Gubernur pula, Aceh telah menjadi role
model bagi Provinsi lainnya dalam mencarikan solusi keberangkatan masyarakat
untuk naik haji, bahkan mekanisme klasik bapak dalam menaikkan haji dengan
kapal pesiar telah dipuji oleh provinsi provinsi lainnya. Lantas Gubernur mana
yang pernah terbesit dengan pogram pogram luar biasa ini, hanya kita pak, hanya
Aceh.
Program ini
sekaligus telah menjadikan kami bangga dan terharu sebagai masyarakat Aceh,
kami bangga karena bapak benar benar memperhatikan untuk menunaikan rukun
kelima dalam agama Islam tersebut, apalagi masyarakat Aceh mayoritas beragama
Islam dan terkenal dengan syariatnya, bahkan bukan hanya pujian itu yang
diterima oleh masyarakat Aceh dari provinsi lainnya, mereka memuji karena Aceh
saat ini sudah seperti Singapura dan Brunai Darussalam, tentu bukan Darussalam
yang tempatnya lokasi Kampus Universitas Syiah Kuala, tapi Brunai Darussalam
dibawah kerajaan Jenderal
Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah sebuah Negara maju yang saat
ini indeks pembangunan manusianya tertinggi kedua di Asia Tenggara dan juga
termasuk negara terkaya kelima dari 182
negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas
alam.
Bapak Gubernur, hebatnya visi misi bapak ketika mencalonkan diri
sebagai Gubernur karena bapak adalah dokter manusia, sehingga dapat
menyembuhkan kami masyarakat yang sedang dilandasi penyakit kronis ini, kami sangat
terharu bahwa bapak begitu pulang dari luar negeri nan jauh disana, yang kami
masyarakat Aceh pada umumnya tidak tahu seperti apa negeri yang tempat bapak
lama menetap itu, bapak langsung memikirkan nasib kami, agar kami dapat
disembuhkan, beda dengan dokter hewan, yang tidak mampu menyembuhkan kami,
karena pasti beda cara menangani penyembuhan hewan dengan manusia, apalagi
manusia manusia di Aceh ini sedang mengalami penyakit kronis akibat dari
konflik yang bekepanjangan.
Sekali lagi kami ucapakan terimakasih pak, karena sudah mau memberikan
perhatian kepada kami dengan mengsubsidi kami 1juta/KK, saya yakin bapak pasti
melihat pogram ini diterapkan di Negeri yang sudah pernah bapak tinggal lama,
disana pemerintahnya pasti memberikan subsidi kepada masyarakatnya per KK
dengan dominal yang mungkin berbeda, sehingga mereka disana menjadi negeri yang
jauh lebih baik dari Aceh.
Pak kalau kami boleh saran pak, tolong juga bapak pikirkan bagaimana
cara bapak bisa membuka lapangan kerja seluas luasnya di Aceh, saya yakin, di
Swedia selain adanya subsidi dari pemerintah kepada masayrakatnya, juga disana
pemerintahnya membuka lapangan kerja bagi masyarakatnya, kita di Aceh dengan
begitu banyak sumber daya alam yang kita miliki, mengapa masyarakat kita harus
juga merasakan kesengsaraan, apakah bapak tidak tahu, rakyat Aceh kekurangan
lapangan kerja, banyak sarjana yang harus menganggur, mereka tidak mau hanya
menerima subsidi dari bapak 1juta/KK, mereka tetap butuh kerja, butuh aktivitas
wahai bapak ku yang terhormat, karena pekerjaan dan jabatan bukan hanya
dibutuhkan oleh keluarga bapak, masyarakat yang tidak memiliki hubungan
keluarga dengan bapak juga mengharapkan perhatian yang sama dari bapak, karena
bapak telah mereka anggap sebagai orang tua bagi masyarakat Aceh. Jika jawaban
bapak “saya tidak tahu bahwa banyak masyarakat Aceh menganggur”, saya maklumi,
karena bapak baru saja pulang dari luar negeri dan langsung menjadi orang satu
di Aceh, pastinya kesibukan bapak yang super padat itu, tidak memberikan ruang
waktu kepada bapak untuk melihat dan memahami apa yang sebenarnya masyarakat
Aceh butuhkan.
Jika saja bapak sedikit punya kepedulian terhadap kondisi mereka, jika
saja bapak sedikit mendengar keluhan mereka dan jika saja bapak benar benar
melihat realita yang mereka alami saat ini sebagai masyarakat. Bapak ku yang
terhormat, jika bapak memang benar benar mau berbuat untuk masyarakat, jangan
hanya mendengar laporan dari lingkaran bapak, yang maunya ABS (Asal Bapak
Senang), mereka sangat senang jika bapak senang dan kesenangan mereka (orang
dilingkaran bapak) tidak menyenangkan bagi masyarakat yang benar benar
membutuhkan perhatian bapak.
Bapak Gubernur yang baik, kami percaya bahwa bapak sangat lihai dan
mampu memimpin kami masyarakat Aceh, segudang pengalaman yang bapak miliki di
luar negeri, karena keyakinan itulah 55% masyarakat Aceh memilih bapak, karena
kepercayaan atas kemampuan bapak. Tapi pak, kemampuan itu seharusnya bapak
implementasikan kedalam aksi nyata dan konsep pembangunan yang logis, jangan
terus bapak beri harapan kepada kami untuk bermimpi. Sampai kapan kami harus
bermimpi, sedangkan ini sudah sore hari, sudah waktunya untuk bangun.
Hampir 3 tahun bapak menjabat orang nomor satu di Aceh, tolong bapak
sisakan waktu 10 menit saja pak, tolong pak, tolong, bapak renungkan dengan
pikiran yang jernih dan hati nurani terdalam, apa yang sebenarnya telah bapak
implementasikan kepada masyarakat sebagai wujud janji bapak pada saat
mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah tahun 2012 silam. Apakah bapak
masih ingat dengan janji dan visi misi yang bapak sampaikan dalam setiap
kampanye?, saya sadari bahwa bapak memang super sibuk selama menjadi Gubernur,
tapi pak, sibuknnya bapak telah menyengsarakan masyarakat selama 3 tahun ini,
karena bapak jarang berpikir dengan jernih, mana kesibukan yang menguntungkan
rakyat dan mana kesibukan yang menyengsarakan rakyat, semoga bapak membaca
curhatan ini, dengan begitu, bapak bisa sedikit berpikir dan mencoba merenungi
isi curhatan ini.
Mengutip kata kata Sunzi seorang ahli militer dan
Jenderal Besar di Kerajaan Wu pada abad ke 6 SM “Kepemimpinan adalah
gabungan unsur-unsur kecerdasan, sifat amanah (dapat dipercaya), rasa
kemanusiaan, keberanian, serta disiplin”. Tolong bapak pikirkan dengan hati
jernih, apa yang bapak tidak miliki dalam 5 unsur yang disebutkan oleh Sunzi
tersebut.
Maaf pak, jangan ditanggapi dengan serius, ini hanyalah curhat anak muda
yang sedang rindu akan kehadiran seorang yang benar benar Pemimpin bukan
Pemimpi, bukan, bukan Pemimpi pak, apalagi pembuai janji.
Curhat Anak Muda Aceh Kepada Gubernur
Reviewed by Yudi Official
on
Februari 20, 2015
Rating: