Ilustrasi |
Baru-baru ini BPS Aceh merilis data statistik yang menunjukkan angka kemiskinan di Provinsi Aceh berada dalam angka negatif, yaitu berada pada peringkat nomor satu untuk kategori Provinsi termiskin di Sumatera, sepanjang tahun pemerintah Aceh mampu menunrunkan angka kemiskinan 0,31% di tahun 2019, tentunya angka tersebut merupakan angka yang sangat sedikit, mengingat dana otonomi khusus dan dana perimbangan yang di kuncurkan pemerintah pusat ke Aceh sangat melimpah.
Qanun tentang Anggaran Pendapatan Belanja Aceh Perubahan 2019 ditetapkan pada angka 17,237 trilyun, angka tersebut sungguh menggiurkan dibandingkan angka APBD Perubahan Provinsi tetangga yaitu Sumatera Utara yang hanya 12,4 trilyun, yang artinya selisih angka antara Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara mencapai 5 trilyun. Belum lagi dari angka jumlah penduduk yang sangat berbeda, Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk mencapai 14,5 juta jiwa sedangkan Aceh hanya 5,2 juta jiwa.
Angka kemiskinan dan predikat kemiskinan yang didapatkan oleh Provinsi Aceh dari tahun ketahun memunculkan banyak pertanyaan, ditengah-tengah melimpahnya anggaran yang dikuncurkan pemerintah kepada Aceh ternyata belum memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Aceh, yang kemudian berujung pada saling curiga di antar masyarakat dengan para pemimpin yang berkuasa.
BPS Aceh menyebutkan bahwa komoditas yang paling berpengaruh terhadap angka kemiskinan yaitu beras, rokok, ikan, biaya perumahan, bensin dan listrik. beberapa komoditas seperti beras dan ikan menjadi suatu komoditas paling patut di pertanyakan, karena Aceh yang memiliki banyak sumber daya ikan di laut, dan beras yang memiliki banyak lahan sawah garapan, apakah itu tidak memberikan sumbangsih terhadap komoditas kebutuhan pokok masyarakat Aceh?.
Namun data tersebut juga menunjukkan, bahwa Aceh berada di peringkat ke 7 yang mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, tapi angka tersebut tidak mampu mengeluarkan Aceh sebagai daerah termiskin di Sumatera, yang selalu bersaing ketat dengan Provinsi Bengkulu.
Aceh dan Bengkulu sudah bersaing ketat sejak tahun 2011 untuk menempatkan posisi termiskin di Sumatera, antara Aceh dan Bengkulu selalu berada peringkat 1 dan 2 untuk menjuarai sebagai provinsi termiskin. Namun dari angka APBD, Provinsi Bengkulu tidak bisa disamakan dengan Aceh, Bengkulu hanya memiliki APBD berjumlah 3,4 trilyun ditahun 2019, dengan jumlah penduduk 2 juta jiwa.
Berbagai pemberitaan terhadap kesediaan investor untuk menginvestasikan modalnya di Aceh berulang kali menjadi headline di Aceh, dari tahun ketahun ada pemberitaan demikian, namun hingga sekarang entah berapa angka pasti investasi yang telah berjalan di Aceh.
Belum lagi Aceh dikenal sebagai daerah yang tidak ramah terhadap investasi, tidak terjaminnya keamanan, tidak adanya kepastian hukum, serta banyaknya investor yang sudah berniat untuk menanamkan modalnya terpaksa untuk menggugurkan niatnya.
Berbagai pemberitaan terhadap kesediaan investor untuk menginvestasikan modalnya di Aceh berulang kali menjadi headline di Aceh, dari tahun ketahun ada pemberitaan demikian, namun hingga sekarang entah berapa angka pasti investasi yang telah berjalan di Aceh.
Belum lagi Aceh dikenal sebagai daerah yang tidak ramah terhadap investasi, tidak terjaminnya keamanan, tidak adanya kepastian hukum, serta banyaknya investor yang sudah berniat untuk menanamkan modalnya terpaksa untuk menggugurkan niatnya.
Uang Melimpah, Aceh Tetap Termiskin di Sumatera
Reviewed by Yudi Kita
on
Januari 18, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: