Tradisi Konflik Laut Natuna Indonesia Dengan China

Ilustrasi

Ribut-ribut soal kapal China yang masuk dalam perairan wilayah Zonan Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, bukanlah barang baru, melainkan sudah seperti tradisi yang diperdebatkan oleh publik setiap tahunnya, sepertinya kita tidak kapok terhadap hal-hal yang terjadi dan mengganggu kedaulatan wilayah Indonesia, sampai tidak adanya penyelesaian kongkrit, agar hal-hal serupa tidak lagi terulang ditahun kemudian.

Berganti Menteri, berganti kebijakan, meski kebijakan tersebut sudah dipandang publik sebagai kebijakan yang baik dan menguntungkan masyarakat Indonesia, belum lagi jika berganti pucuk pimpinan negara, seperti Presiden, mungkin akan berganti lagi seluruh kebijakan, meski kebijakan tersebut mengenai hal-hal fiskal terkait kedaulatan Indonesia.

Negara tidak pernah belajar untuk menyelesaikan masalah sampai tuntas, hingga hal-hal yang sudah terjadi, tidak kembali terjadi ditahun kemudian, serupa dengan Banjir seperti di Jakarta, berganti pimpinan, banjir kembali datang seperti di undang, padahal upaya penanggulangan dan meminimalisir dampak banjir sudah dilakukan tahap demi tahap, namun kembali hancur, pasca kepemimpinan berganti, akibat dari ganti kebijakan.

Persoalan ego, dan keangkuhan masih disebut sebagai gaya kepemimpinan, padahal kita terlalu bodoh untuk terus mengalami hal-hal yang sudah kita alami, seperti Natuna, yang berulang kali terjadi, namun kembali terjadi ditahun ini, seperti kata pepatah 'sediakan payung sebelum hujan', namun yang kita lakukan 'berpayung saat hujan' dan kembali membuang payung saat hujan reda, meski didepan kita cuaca untuk hujan badai masih menghampiri.

Mungkin ini pula negara ini tidak beranjak dari statusnya sebagai negara berkembang untuk menjadi negara maju, persoalan-persoalan negara tidak pernah tertuntaskan setuntas-tuntasnya. Saat perhatian publik teralihkan ke lain hal, maka saat itu pula, perhatian pemangku kepentingan hilang dari hal-hal yang menjadi persoalan penting untuk dituntaskan.

Belum lagi persoalan politik yang menjadi penting untuk penyelesaian setiap agenda dan permasalahan kenegaraan, bangsa kita terlalu rumit untuk dipahami, terutama memahami alur pikir para politisi dan para pemangku kekuasaan, perbedaan politik kadang menjadi sebuah hal yang mencolok untuk berbeda, meski itu adalah kepentingan negara, semua berlomba-lomba untuk menjadi superhero, disamping itu ada pula yang menjadi kompor, untuk menyulutkan suatu persoalan, meski persoalan itu sebenarnya sederhana, tapi karena perbedaan politik, semua itu menjadi rumit.


Tradisi Konflik Laut Natuna Indonesia Dengan China Tradisi Konflik Laut Natuna Indonesia Dengan China Reviewed by Yudi Kita on Januari 09, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.