Pengalaman tak mengenakan terjadi pada saya, pada Jumat tanggal 13 Desember 2020 saya melakukan transferan ke Bank Mandiri, melalui Bank Kepri, namun terjadi gagal transfer, saldo di Bank Kepri terpotong, sedangkan ke Bank Mandiri tidak masuk, setelah saya tanyakan kepada pihak bank, mereka mengatakan harus dilapor agar diproses, karena proses transfer saya lakukan pada hari Jumat sore dan besoknya Bank tidak buka. Pada hari Minggu saya jalan-jalan ke Nagoya Hill, karena disana ada Bank Kepri yang beroperasi setiap hari, akhirnya saya melaporkan kasus saya ke Bank tersebut dan mereka menyebutkan akan melakukan proses maksimal 14 hari kerja, namun kata mereka biasanya waktu yang dibutuhkan hanya 1 minggu.
Proses tersebut saya sanggupi karena memang saya harus mengikuti prosedur mereka, namun sampai akhir tahun, setelah saya cek saldo acount bank saya, belum juga ada uang masuk dari gagal transfer tersebut, akhirnya saya kembali ke Bank Kepri di Nagoya Hill untuk menanyakan proses tersebut, mereka hanya mengatakan untuk menunggu hari lagi, dari batas maksimal yang mereka tetapkan yaitu 14 hari.
Setelah melewati 14 hari, saya belum juga mendapatkan uang saya kembali, pada tanggal 13 Januari 2020 yaitu 1 bulan sejak saya terjadi gagal transfer, saya melakukan pelaporan kembali ke Bank Riau yang terletak di Sungai Harapan, padahal sebelumnya saya juga berulang kali meminta bantu dengan teman teman saya yang memiliki kenalan di bank tersebut, untuk membantu proses gagal transfer ini, namun sampai tanggal 13 Januari saya belum menemukan kepastian.
Saat ke Bank Riau di Sungai Harapan, security disitu meminta saya untuk mengambil antrian, setelah 1 jam proses antrian saya kemudian melaporkan soal kasus bayar saya yang tidak terselesaikan yang sudah 1 bulan, setelah memberikan bukti bukti, pihak bank mencoba menghubungi Bank Pusat yang ada di Pekanbaru, setelah di hubungi, katanya jam istirahat dan tidak ada yang melayani.
Pihak bank melakukan foto-foto terhadap berkas yang saya bawa dan mencatat nomor handphone saya dan katanya akan dihubungi selepas siang, karena jam istirahat pihak bank pusat tidak mengangkat telpon, disitu saya tidak menemukan kepastian akan proses kasus terhadap gagal transfer.
Saya mencoba memastikan kembali bagaimana prosesnya, namun pihak bank mengatakan bahwa mereka akan menghubungi saya selepas jam makan siang, akhirnya saya pulang dan menunggu mereka menghubungi saya, sampai 3 hari kemudian, tidak juga ada telpon masuk kepada saya dari pihak Bank, begitu juga dengan uang yang gagal transfer, tidak juga masuk hingga sekarang tanggal 15 Januari 2019, genap 1 bulan sejak saya melaporkan kasus saya ke Bank tersebut.
Pelayanan bank ini sangat buruk menurut saya, sesudah lambat proses, dan tidak adanya informasi yang jelas kepada nasabah ketika memiliki masalah, saya memang sangat kecewa dengan pelayanan bank seperti ini, bahkan saya juga mencoba menghubungi bank tersebut melalui email yang dicantumkan di website resmi mereka, namun juga tidak ada tanggapan dari pihak bank.
Satu kasus gagal transfer yang saya alami, saya terpaksa bolak balik menanyakan perihal tindak lanjut terhadap penyelesaian gagal transfer yang saya alami, padahal waktu yang saya lalui sudah melebihi dari batas yang mereka tetapkan sendiri yaitu maksimal 14 hari.
Saya sebenarnya sudah malas mengurusi kasus gagal transfer saya, tapi karena uang gagal transfer 1,5juta, saya mau tidak mau harus mengurusinya, karena memang jumlahnya besar menurut saya, jika seandainya gagal transfer cuma 200-300 ribu, jujur saya memutuskan untuk tidak mengurusinya lagi, karena waktu dan lelahnya yang saya alami untuk mengurusi agar uang gagal transfer saya dikembalikan tidak sebanding dengan waktu yang saya habiskan untuk bolak balik ke bank tersebut.
Menggunakan bank daerah (pemerintah) memang sangat tidak mengenakan, pelayanan mereka jauh berbeda dengan bank-bank swasta, padahal kasus serupa pernah saya alami di bank swasta, namun prosesnya hanya memakan waktu tidak sampai 1 minggu, bank-bank swasta memang sangat baik dalam hal pelayanan, karena mereka menyadari bahwa nasabah itu penting.
Sangat berbeda dengan pelayanan bank bank pemerintah, pelayanannya cukup buruk dan tidak mengenakan, mungkin karena mereka berpikir, soal nasabah sudah tidak susah dicari, karena pemerintah sudah memiliki nasabah yang wajib.
Jujur kecewa banget dengan bank yang karyawannya memiliki pelayanan seburuk ini, padahal bank seyogyanya pelayanan itu harus maksimal, tidak membuat nasabah harus bolak balik hanya untuk 1 keluhan yang ia alami, saya yakin kasus-kasus lain maupun kasus serupa seperti saya banyak terjadi, dan tidak sedikit juga yang berujung kecewa, namun mau tidak mau mereka harus tetap menggunakan bank daerah, karena pekerjaan mereka membutuhkan acount bank daerah untuk proses penggajian.
Saat ke Bank Riau di Sungai Harapan, security disitu meminta saya untuk mengambil antrian, setelah 1 jam proses antrian saya kemudian melaporkan soal kasus bayar saya yang tidak terselesaikan yang sudah 1 bulan, setelah memberikan bukti bukti, pihak bank mencoba menghubungi Bank Pusat yang ada di Pekanbaru, setelah di hubungi, katanya jam istirahat dan tidak ada yang melayani.
Pihak bank melakukan foto-foto terhadap berkas yang saya bawa dan mencatat nomor handphone saya dan katanya akan dihubungi selepas siang, karena jam istirahat pihak bank pusat tidak mengangkat telpon, disitu saya tidak menemukan kepastian akan proses kasus terhadap gagal transfer.
Saya mencoba memastikan kembali bagaimana prosesnya, namun pihak bank mengatakan bahwa mereka akan menghubungi saya selepas jam makan siang, akhirnya saya pulang dan menunggu mereka menghubungi saya, sampai 3 hari kemudian, tidak juga ada telpon masuk kepada saya dari pihak Bank, begitu juga dengan uang yang gagal transfer, tidak juga masuk hingga sekarang tanggal 15 Januari 2019, genap 1 bulan sejak saya melaporkan kasus saya ke Bank tersebut.
Pelayanan bank ini sangat buruk menurut saya, sesudah lambat proses, dan tidak adanya informasi yang jelas kepada nasabah ketika memiliki masalah, saya memang sangat kecewa dengan pelayanan bank seperti ini, bahkan saya juga mencoba menghubungi bank tersebut melalui email yang dicantumkan di website resmi mereka, namun juga tidak ada tanggapan dari pihak bank.
Satu kasus gagal transfer yang saya alami, saya terpaksa bolak balik menanyakan perihal tindak lanjut terhadap penyelesaian gagal transfer yang saya alami, padahal waktu yang saya lalui sudah melebihi dari batas yang mereka tetapkan sendiri yaitu maksimal 14 hari.
Saya sebenarnya sudah malas mengurusi kasus gagal transfer saya, tapi karena uang gagal transfer 1,5juta, saya mau tidak mau harus mengurusinya, karena memang jumlahnya besar menurut saya, jika seandainya gagal transfer cuma 200-300 ribu, jujur saya memutuskan untuk tidak mengurusinya lagi, karena waktu dan lelahnya yang saya alami untuk mengurusi agar uang gagal transfer saya dikembalikan tidak sebanding dengan waktu yang saya habiskan untuk bolak balik ke bank tersebut.
Menggunakan bank daerah (pemerintah) memang sangat tidak mengenakan, pelayanan mereka jauh berbeda dengan bank-bank swasta, padahal kasus serupa pernah saya alami di bank swasta, namun prosesnya hanya memakan waktu tidak sampai 1 minggu, bank-bank swasta memang sangat baik dalam hal pelayanan, karena mereka menyadari bahwa nasabah itu penting.
Sangat berbeda dengan pelayanan bank bank pemerintah, pelayanannya cukup buruk dan tidak mengenakan, mungkin karena mereka berpikir, soal nasabah sudah tidak susah dicari, karena pemerintah sudah memiliki nasabah yang wajib.
Jujur kecewa banget dengan bank yang karyawannya memiliki pelayanan seburuk ini, padahal bank seyogyanya pelayanan itu harus maksimal, tidak membuat nasabah harus bolak balik hanya untuk 1 keluhan yang ia alami, saya yakin kasus-kasus lain maupun kasus serupa seperti saya banyak terjadi, dan tidak sedikit juga yang berujung kecewa, namun mau tidak mau mereka harus tetap menggunakan bank daerah, karena pekerjaan mereka membutuhkan acount bank daerah untuk proses penggajian.
Pelayanan Gagal Transfer Bank Kepri Mengecewakan Parah
Reviewed by Yudi Kita
on
Januari 15, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: