Memiliki
nama unik dan aneh memang menjadi sebuah keunikan sekaligus keminderan jika si
pemilik nama itu sendiri tidak mengerti dan mengetahui asal muasal dari nama
tersebut, uniknya jika kita memiliki nama yang aneh dan sering menulis dan
memposting dalam internet, maka nama kita paling cepat ditemukan, tapi
kekurangannya jika banyak orang yang mempertanyakan nama aneh yang kita sandang
sedangkan kita sendiri tidak tahu arti dan makna nama yang disandang untuk
kita. Inilah yang saya alami sepanjang perjalanan hidup saya yang saat ini
sudah berusia 26 tahun. Sejak memasuki bangku sekolah pertama, pertanyaan
terhadap seputaran arti dari nama yang saya sandang sudah menjadi hal yang
paling sering saya alami, bukan saja antar teman yang mempertanyakan arti dari
nama saya itu sendiri, bahkan sang guru sekalipun sering mempertanyakan arti
dari sebuah nama yang saya sandang ini, bahkan jadi bahan lucu lucuan pun telah
menjadi sesuatu hal yang lazim saya terima seputar pertanyaan tentang arti
nama.
Bukan
saja pada orang tua, bahkan dunia internet pun selalu menjadi incaran saya
untuk mengetahui dan menelusuri tentang arti dari nama saya, jika internet
sendiri tidak mampu memberikan arti dan makna dari nama saya, apalagi orang tua
saya yang memberikan nama, aneh memang, mengapa orang tua memberikan nama yang
aneh ini kepada saya. Bahkan saya juga sering berpikir apa yang
melatarbelakangi orang tua saya sehingga memberikan sebuah nama yang aneh ini,
dan dari mana mereka menemukan nama yang aneh ini, apakah hanya sebuah
kesalahan penulisan di administrasi sehingga nama saya dipaksakan untuk melekat
tanpa arti yang jelas. Tentunya saya tidak pernah menanyakan hal tersebut
kepada kedua orang tua saya, saya lebih memilih bersyukur dan tidak ingin
memusingkan kedua orang tua saya dengan menanyakan tentang arti nama tersebut.
Tapi
dibalik itu, sepanjang kehidupan saya, mulai pertama mengenal dunia internet,
hingga malam ini pukul 23.35 pada tanggal 19 Desember 2014, selalu saya
habiskan waktu untuk membrowsing arti dari nama yang disandang kepada saya,
sulit menemukannya, tapi saya tidak pernah mengalah untuk mencari dan terus
mencari sehingga malam ini, saya menemukan sebuah jejak yang mengaitkan tentang
nama “srabah”. Rasanya ada sebuah kebahagiaan tersendiri setelah pencarian
panjang kemudian menemukan sebuah hasil.
Cerita
tentang nama “srabah” adalah cerita tentang perjalanan Raja Bedander untuk
meladeni tantangan Adipati Minak Sopal, dahulu kala Raja Bedander mempunyai
wilayah dikawasan lereng gunung wilis. Karena ambisinya ia ingin mengembangkan
wilayah keselatan. Sedangkan wilayah selatan adalah wilayah Adipati Minak
Sopal, sehingga terjadilah perebutan wilayah antara Raja Bedander dengan
Adipati Minak Sopal.
Adipati
Minak Sopal, agar tidak mengorbankan rakyatnya, ia mengajak Raja Bedander adu
kesaktian, karena tantangan dari Adipati Minak Sopal, Raja Bedander kemudian
berangkat bersama prajuritnya menuju Trenggalek, perjalanan yang melewati
lereng Gunung Wilis sangat jauh, akibat kelelahan Raja Bedander kemudian
istrihat didaerah “SRABAH” dengan menancapkan payungnya ditanah. Kemudian
daerah tersebut saat ini diberi nama “WATU PAYUNG” yang saat ini telah menjadi lokasi wisata
bagi masyarakat, pergantian nama dari SRABAH menjadi WATU PAYUNG, karena
dilokasi tersebut saat ini ada sebuah batu yang menyerupai sebuah payung.
Watu
Payung adalah Sebuah bukit batu yang berada dalam wilayah Kabupaten Temanggung,
Provinsi Jawa Tengah. Watu Payung sekarang telah menjadi bukit wisata sekaligus
tempat pertapaan bagi warga sekitar Temanggung,
Sumber
kata “Srabah” menjadi “Watu Payung” : Ditya Fitra Dhana
21 Tahun Pencarian Arti Nama Berakhir
Reviewed by Yudi Official
on
Desember 19, 2014
Rating: