Bicara kapitalisme bicara pula tentang keuntungan atau bisnis
para pemilik modal besar itu, di indonesia kapitalisme asing bebas masuk sejak
jatuhnya rezim orde lama dan menggantikan rezim baru dibawah kekuasaan
soeharto, dibawah kekuasaan soeharto para kapitalisme asing terutama amerika
mulai bebas menancapkan kukunya di indonesia melalui pembangunan industri
dengan dalih kesejahteraan rakyat dan peningkatan ekonomi dan investasi.
Amerika yang menganggap dirinya sebagai rajanya negara, punya
segudang kepentingan di negara negara yang baru bergerak ke arah maju (negara
berkembang). Negara yang memiliki kekuatan intelijen dan kecanggihan teknologi
itu pasti tidak mau ada negara yang bisa hidup tanpa bantuannya. Apalagi
menjadi negara yang mandiri dan negara dengan kekuatan yang mampu menandingi
negaranya dan indonesia memiliki potensi ke arah itu jika dapat dikelola dengan
baik.
Dikatakan memiliki potensi ke arah tersebut adalah dikarenakan
kekayaan alam yang dimiliki indonesia kemudian indonesia pula menjadi negara
penduduk islam terbesar didunia yang merupakan agama paling ditakuti negara
amerika dan menjadi penduduk terbanyak nomor 4 didunia yang merupakan menjadi
sumber ekonomi dan keuntungan pasar kapitalisme amerika.
Menyikapi kondisi indonesia yang secara perlahan lahan
dikuasai oleh para kapitalisme asing itu, telah menjadikan indonesia sebagai
negara yang ketergantungan pada amerika, amerika sebagai rumahnya para
kapitalisme tentu memanfaatkan ketergantungan indonesia untuk dapat menjarah
sumber daya alam indonesia melalui kekuasaan kapitalisme, kemudian belum lagi
ketergantungan indonesia pada lembaga bretton woods (IMF, Bank Indonesia, WTO)
kepunyaan amerika membuat indonesia harus patuh dan tunduk atas syarat syarat
yang diminta oleh lembaga tersebut sehingga muncullah istilah indonesia ibarat
macan ompong.
"Dalam dunia yang
semakin mengglobal hampir tidak ada negara yang mampu berdiri sendiri. Dunia
sengaja dimodifikasi oleh orang orang sekuler dari barat untuk dijadikan pasar
bebas. Batas batas negara sengaja dicabut untuk kepentingan para kapitalisme
asing menancapkan kuku kukunya. Indonesia yang masuk kategori berkembang tidak
mempunyai ruang gerak lagi untuk mengelak dari serbuan kapitalisme" :
Mage, Ruslan Ismail, 2005 : 31
Seperti indonesia yang terlanjur masuk kedalam perangkap
kapitalisme asing yang pada tujuannya adalah menggerogoti sumber daya alam
indonesia ini tidak ada cara untuk memutuskan hubungannya dengan kapitalis
tersebut selain harus memutuskan hubungan yang akhirnya membuat goncangan
ekonomi yang harus di alami oleh masyarakat indonesia secara kepanjangan.
Untuk memutuskan hubungan dengan kapitalisme asing, jika kita
melihat dari kebutuhan politik setiap pemimpin kita di indonesia tidak ada yang
berani melakukan hal tersebut, apalagi dampak yang akan di alami pemimpin,
goncangan ekonomi dan goncangan politik akan mengakibatkan pemimpin terancam
kekuasaannya.
Didalam politik di indonesia, campur tangan kapitalisme
selalu saja terjadi, campur tangan tersebut tentunya demi kepentingan para
kapitalisme agar mampu melanggengkan usahanya. Para kapitalis tidak segan segan
mengeluarkan uang demi memenangkan calon yang didukungnya, karena imbalan yang
akan diterima setelah berhasil memenangkan calon tersebut sangat besar melalui
pemberian proyek ataupun izin pendirian perusahaan didaerah tersebut.
Jika sudah begitu bagaimana setiap wakil atau pemimpin rakyat
mampu membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat jika para wakil atau pemimpin
rakyat ketika mencalonkan diri sudah melakukan perjanjian politik dengan para
kapitalisme tersebut. Kemudian persoalan yang muncul adalah birokrasi yang
korup, maling maling berdasi dan hak hak rakyat terabaikan karena kekuasaan perjanjingan
politik kapitalisme.
Sumber daya alam melimpah hanya menjadi simbol kekayaan
bangsa indonesia, dalam buku buku pelajaran tingkat SD, SMP dan bahkan dalam
seminar seminar selalu saja disebutkan sumber daya alam indonesia melimpah.
Tapi apa keuntungan yang didapatkan rakyat indonesia dengan kelimpahan sumber
daya alam tersebut selain menjadi anjing anjing penjaga pintu rumah kapitalisme
asing itu. Kapitalisme asing yang masuk ke indonesia dilindungi bahkan rela
mengorbankan kesejahteraan rakyatnya demi memuaskan nafsu para kapitalisme itu.
Pribahasa "buaya krueng teu dong dong, buaya tamong
meuraseuki" adalah pepatah yang tepat menggambarkan bangsa indonesia
Kapitalisme Dan Politik Di Indonesia
Reviewed by Anonim
on
Februari 21, 2014
Rating: