Tiba tiba, tidak ada mendung, tidak ada asap,
hujan dan api telah muncul, begitulah nasib media atjehpost.co yang dikenal
sebagai media online tercepat dan terbanyak diperbincangkan oleh masyarakat
Aceh. Media yang telah popular ini bukan kali ini saja tutup, menurut saya yang
telah menjadi pembaca atjehpost sejak tahun 2011, atjehpost sudah tutup tiga
kali dan menurut pemberitaannya kali ketiga ini adalah tutup selamanya. Padahal
media atjehpost saat ini sedang popular populernya dikalangan masyarakat
pembaca media online.
Meskipun atjehpost telah dilebelkan oleh
masyarakat pembaca cerdas politik bahwa atjehpost merupakan media “lebel merah
(media partai)” tapi masayrakat tetap menjadikan atjehpost sebagai sumber
informasi, karena media online lainnya di aceh saat ini belum ada yang mampu
memberitakan pemberitaan yang cepat seperti atjehpost.
Dalam beberapa bulan ini, saya mencermati setiap
pemberitaan atjehpost tentang kasus yang melilit Gubernur (Lingkaran Meuligo).
Atjehpost menjadi media yang paling gencar dan intens memberitakan seputar
kekuasaan proyek dilingkaran meuligo, bahkan banyak orang orang dekat Gubernur
terbawa bawa dalam pemberitaan atjehpost. Kasus terakhir sebelum atjehpost dinyatakan
pamit selamanya adalah kasus Wakil Ketua Tim Asistensi Gubernur, Adli Abdullah,
pada saat itu atjehpost sedang gencar dan intens memberitakan tentang kasus
Adli Abdullah, bahkan serangan serangan gelap yang dilakukan oleh oknum
terhadap atjehpost, dibuka oleh atjehpost sendiri dan dipublis dimedia, maupun
tentang panasnya status facebook Wakil Ketua Tim Asistensi Gubernur, Adli
Abdullah dengan Publisher
Atjehpost Nurlis E. Meuko ikut diberitakan oleh Atjehpost.
Namun tiba tiba pemberitaan kasus itu langsung
meredup dan menghilang yang kemudian atjehpost dinyatakan ditutup selamanya.
Disatu pemberitaan atjehpost pernah menulis “Cerita Operasi Staf Ahli Gubernur
Bungkam Atjehpost.co” dalam pemberitaan itu atjehpost menyebutkan bahwa Wakil
Ketua Tim Asistensi Gubernur Adli Abdullah menggelar pertemuan dengan pakar
hukum untuk menyiapkan langkah langkah membungkam atjehpost.
Apakah ada korelasi antara tutupnya atjehpost
dengan gencarnya dan intensnya atjehpost memberitakan tentang kasus Wakil Ketua
Tim Asistensi Gubernur Adli Abdullah, karena tutupnya atjehpost tidak berselang
lama antara redupnya pemberitaan terkait Wakil Ketua Tim Asistensi Gubernur
Adli Abdullah itu. Hanya pihak atjehpost yang lebih tau, alasan mereka tutup
dan pamit selamanya.
Padahal melihat dari segi kepopuleran, tidak ada
alasan atjehpost untuk tutup disaat media lokal ini masih menjadi sumber
informasi online pertama oleh masyarakat. Apalagi dalam sejarah atjehpost yang
telah tutup 3 kali ini, selalu tutup secara tiba tiba tanpa asap dan tanpa
mendung.
Dalam melihat sepak terjang atjehpost dan
pengalaman saya sebagai pembaca atjehpost sejak tahun 2011, maka saya berasumsi
bahwa tutupnya atjehpost ketiga kalinya ini adalah merupakan sebuah “tekanan
politik” (Gubernur vs Wakil Gubernur) yang diterima oleh pihak atjehpost, yang
kemudian disimpulkan bahwa atjehpost harus tutup.
Selama ini atjehpost dikenal sebagai media
terdekat Wakil Gubernur dan merupakan musuh Gubernur, sebab menyimak dalam setiap
pemberitaan begitu opininya. Sedangkan Gubernur dan Wakil Gubernur sedang tidak
harmonis dalam memimpin Aceh, ketidakharmonisan itu belakangan muncul dan
menjadi konsumsi public pasca pemilihan presiden tahun 2014 silam.
Atjehpost Tutup Karena Hajar Asistensi Gubernur ?
Reviewed by Yudi Official
on
Maret 11, 2015
Rating:
Tidak ada komentar: