Saat ini empat pesawat tempur Fighting
Falcon (F-16) yang didatangkan dari Skuadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin
Pekanbaru berda di Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Selama dua
minggu ke depan empat pesawat tempur ini akan melakukan operasi dan latihan
Cakra 15 dalam rangka Pengamanan Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE) Wilayah Barat
Indonesia. Dipastikan suara gemuruh akan menjadi aktivitas yang mengganggu
warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, apalagi jika aktivitas latihan itu
dilakukan pada pagi hari. Mulai dari anak SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan
masyarakat yang sedang bekerja akan terasa sangat terganggu dengan suara
gemuruh itu, apalagi suaranya yang sangat besar.
Sering kali ketika pesawat tempur miliki
TNI AU itu sedang melakukan aktivitas latihan di atas langit Kota Banda Aceh,
muncul sebuah pertanyaan dibenak saya. Apakah pihak TNI AU tidak merasa bahwa
hal itu sangat menganggu aktivitas masyarakat, terutama aktivitas belajar,
karena besarnya suara gemuruh yang ditimbulkan ketika pesawat tempur milik TNI AU
itu lewat. Bahkan sering kali saya bertanya didalam hati, mengapa pihak TNI AU
tidak melakukan aktivitas latihan di daerah daerah yang tidak memiliki penduduk
dan jauh dari aktivitas warga atau anak anak yang sedang belajar.
Misalnya melakukan latihan ditengah laut,
atau melakukan aktivitas latihan di daerah yang penduduknya tidak padat. Karena
kita ketahui bahwa aktivitas belajar akan sangat tidak nyaman dengan suara
gemuruh pesawat tempur tersebut, apalagi anak anak jika mendengar suara pesawat
tempur, pasti aktivitas belajarnya langsur buyar dan mereka tidak lagi konsen
terhadap pelajaran yang disampaikan oleh para guru, karena sibuk membicarakan
suara pesawat tempur yang baru melintas di atas langit sekolah mereka.
Saya sendiri sebenarnya juga sangat
terganggu dengan aktivitas latihan pesawat tempur tersebut, kadang kadang
sedang bekerja yang memerlukan konsentrasi penuh akhirnya terganggu oleh suara
gemuruh besar pesawat tempur. Saya juga tidak mengerti mengapa pesawat tempur
itu harus latihan diatas langit langit Kota Banda Aceh, padahal latihan dilaut
tidak mengganggu aktivitas masyarakat atau kemudian memilih tempat didaerah
yang tidak banyak penduduk, jangan seperti di Kota Banda Aceh yang masyarakatnya
disibukkan dengan aktivitas belajar.
Saya mohon dan mengharapkan pertimbangan pihak TNI AU untuk memikirkan atau mempertimbangkan dampak gangguan
aktivitas belajar para masyarakat ini, karena sayang juga, jika setiap aktivitas
latihan TNI AU harus mengorbankan aktivitas belajar masyarakat.
Pak TNI, Please Jangan Ganggu Kami Belajar
Reviewed by Yudi Official
on
Maret 22, 2015
Rating:
Tidak ada komentar: