Dana aspirasi memang tidak
semua masyarakat mengetahuinya, apalagi masyarakat yang pasif terhadap
informasi sedang berkembang di Aceh. Dana aspirasi yang mencapai milyaran
setiap anggota dewan Aceh tersebut sepertinya memang menarik untuk di bahas,
apalagi media media lokal di Aceh, selalu mencari cari celah untuk dapat
menemukan informasi mengenai kuncuran kemana dan siapa yang menikmati dana
aspirasi dewan tersebut.
Jika kita mencari di
google dengan keyword “dana aspirasi” maka akan muncul segudang pemberitaan
tentang dinamika yang terjadi pada kuncuran dan pengesahan jumlah dana aspirasi
di dewan. Penolakan yang dilakukan oleh LSM, aktivis mahasiswa, dan masyarakat memang
selalu saja terjadi setiap tahun, tapi dana aspirasi tersebut selalu saja
berjalan mulus setiap tahun.
Meski ditingkat pusat ada
partai yang menolak dana aspirasi yang berjumlah milyaran tersebut, tapi
faktanya mereka juga menikmati dana aspirasi tersebut yang setiap tahunnya di
kuncurkan dan dinikmati bersama konsituen mereka.
Di Aceh pada pertengahan
bulan 2013, dana aspirasi mendapat penolakan keras oleh berbagai aktivis dan
LSM yang ada di Aceh. Argumen para aktivis dan LSM tersebut adalah bahwa dana
aspirasi rentan terhadap penyelewengan, rentan terhadap kepentingan kelompok
atau partai dan dana aspirasi rentan digunakan untuk kampanye menjelang pemilu
2014. Tapi dana aspirasi juga mulus berjalan tanpa hambatan dan dapat berjalan
sebagaimana tujuan para dewan tersebut.
Pada tahun 2013 seperti
ini yang merupakan tahunnya politik, dimana april 2014 akan menjadi tahun
pergantian anggota dewan terpilih. Pada masa kampanye seperti ini banyak sekali
para calon legislatif yang menjanjikan kuncuran dana aspirasi kedesa-desa
dengan syarat masyarakat desa tersebut harus memilihnya pada april 2014
mendatang.
Para dewan yang tahun ini
kembali bertarung memperebutkan kursi dewan 5 tahunan tersebut atau sering
disebut dengan istilah calon incumbent, memanfaatkan kesempatan dana aspirasi
untuk mengkampanyekan dirinya dengan berbagai kedok seperti reses dan lain
lain. Banyak anggota dewan yang juga merasa bahwa dana aspirasi tersebut adalah
dana dewan yang berhak dewan kasih kemana mereka suka dan kemana mereka
merasakan ada manfaatnya.
Sepertinya dana aspirasi
memang telah benar benar menjadi dana dewan yang bisa digunakan untuk
kepentingan menjaga konsituen agar tidak memilih calon lain pada pemilihan
april 2014 nantinya, dan dana aspirasi juga dapat diklaim oleh dewan bahwa itu
dananya yang dikuncurkan keberbagai tempat dengan tujuan masyarakat mengetahui
bahwa dewan tersebut telah membantunya sehingga masyarakat akan memilihnya
kembali pada periode mendatang.
Lalu yang sebenarnya dana
aspirasi itu milik siapa.?
Dana Aspirasi Milik Siapa
Reviewed by Unknown
on
November 23, 2013
Rating: