Kepemimpinan
pemerintahan eksekutif, periode pertama dan kedua berasal dari mantan para
pejuang aceh merdeka. Kata “sibak rukok teuk aceh merdeka” mungkin selama ini
sudah tidak terdengar lagi, namun di era konflik kata-kata tersebut menjadi
makna semangat perjuangan para pejuang aceh merdeka.
Memaknai
kata merdeka bukan berarti bebas dari suara dentuman senjata dan tidak adanya
korban berjatuhan, namun makna merdeka juga bagian dari kesejahteraan dan
keadilan bagi rakyat di Negara tersebut. Semangat era konflik dan era
perdamaian para tokoh pejuang aceh merdeka sudah mulai dipertanyakan, di era
konflik para pejuang aceh merdeka memperjuangkan keadilan bagi rakyat aceh, tapi
di era perdamaian para GAM telah sibuk memperjuangkan kekuasaan dan kekayaan
bagi dirinya masing masing. Ada GAM yang saat ini masih hidup dibawah
kemiskinan karena masih memperjuangkan idealismenya dan tetap konsisten pada
maksud dan tujuan kehadiran GAM, sedangkan banyak GAM yang kaya mendadak karena
rakus dengan uang dan jabatan sehingga melupakan dasar perjuangan dan maksud keberadaan
GAM sebenarnya.
Selama
dua dekade para pejuang aceh merdeka memimpin pemerintahan aceh, apa yang sudah
diterima oleh rakyat aceh terhadap perubahan pembangunan kesejahteraan rakyat
aceh, toh pada kenyataannya masih banyak terlihat rakyat aceh sampai saat ini
yang hidup terpuruk dibawah kemiskinan, tidak sebanding dengan kenyataan ketika
kita melihat banyak para mantan pejuang aceh merdeka yang hidup dalam kemewahan
serba mendadak.
Eforia
kemewahan yang diperlihatkan oleh para mantan pejuang aceh merdeka telah melukai
rakyat Aceh yang telah mempercayakan mereka sebagai wakil dan pemimpin rakyat. disaat
aceh dilanda krisis lapangan kerja, disaat aceh dilanda korupsi berjamaah
dikalangan pemerintah sehingga membuat aceh menjadi peringkat pertama terkorup
di Indonesia tapi disaat aceh pula menerima dana otsus yang berjumlah
trilyunan. Mantan pejuang aceh merdeka malah memperlihatkan kemewahannya
didepan rakyat aceh yang masih hidup dibawah kemiskinan.
Ditahun
2012 dan 2013 dibawah kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf kondisi
Aceh semakin parah. Kondisi perekonomian rakyat Aceh seperti mati, pengangguran
semakin meningkat. Konflik antar rakyat Aceh semakin terbuka lebar dan rasanya
dibiarkan begitu saja. Penolakan dan pengecaman terhadap pemimpin terjadi
dimana mana. Perubahan terhadap kesejahteraan rakyat Aceh sepertinya lagi lagi
hanya menjadi mimpi mimpi manis bagi rakyat Aceh. Korban korban konflik seperti
janda, anak yatim terlantar begitu saja. Tapi disisi lain banyak para tokoh GAM
yang menjadi orang kaya mendadak. Rumah rumah mewah dan mobil mobil mewah
didapatkan secara mendadak ibarat pemenang lontre dan ada pula yang kembali
menjadi miskin mendadak. Miskin mendadak biasanya dari kelompok kelompok yang
tidak sepaham dengan penguasa saat ini.
Kita
akan menyaksikan pada siapa rakyat Aceh menaruh harapan besar setelah April
2014. Jika para mantan pejuang aceh merdeka yang pada umumnya bergabung dalam
Partai Aceh tidak lagi menjadi harapan rakyat aceh. Lalu partai politik
makanakah yang akan menjadi idaman rakyat aceh pada tahun 2014 atau kembali menaruh harapan pada partai politik yang sama dengan niat semoga periode mendatang mereka taubat.
Rakyat Makin Melarat, Elit GAM Kaya Mendadak
Reviewed by Unknown
on
Oktober 03, 2013
Rating: