Siapa yang tidak pernah mendengar nama FPI
(Front Pembela Islam), lagi lagi organisasi ini sedang heboh dibicarakan public,
baik media masa yang sedang semangat memberitakannya, tak tanggung tanggung
sang presiden pun kali ini angkat bicara, betapa hebatnya FPI sampai sang
presiden angkat bicara pada kasus bentrok FPI dengan warga Kendal yang baru
baru saja terjadi.
Di Kendal, FPI itu
KORBAN bukan PELAKU ! Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ??? Dan kenapa dalam soal
Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam
terhadap si pelaku PREMAN PELACURAN BERSENJATA dan TEMPAT PELACURAN yang buka siang
malam di bulan Ramadhan ??? Kasihan, ternyata SBY bukan seorang NEGARAWAN yang
cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang PECUNDANG yang
suka sebar FITNAH dan bungkam terhadap MA’SIAT! Tentu, seorang PRESIDEN MUSLIM
menyebar FITNAH dan membiarkan MA’SIAT, ditambah lagi melindungi AHMADIYAH dan
aneka MEGA SKANDAL KORUPSI, sangatlah mencederai Ajaran Islam!!”. “KETUA
FPI HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB”
Mengapa saya mengatakan FPI hebat, apakah
karena seorang presiden angkat bicara pada kasus bentrokan ini, bukankah hal
wajar seorang pemimpin rakyat angkat bicara pada kasus kasus kekerasan seperti
ini. Saya mengatakan bahwa FPI hebat karena sang pemimpin rakyat ternyata
bicara tentang kekerasan ini bukan hanya sekali namun dibanyak kesempatan pada
pertemuan sang presiden berbicara tentang FPI. Berbeda dengan banyak kasus
kekerasan lainnya yang sang pemimpin rakyat ini diam seribu bahasa, seolah olah
sang pemimpin rakyat tidak perlu angkat bicara karena masih ada bawahannya yang
mampu menyelesaikan tanpa campur tangan presiden. Berbeda dengan bentrokan FPI
dengan warga Kendal yang FPI sebutkan Preman Kendal.
Bentrokan FPI dengan warga Kendal kali ini
FPI menjadi bulan bulanan media dan masyarakat. Masyarakat tidak tanggung
tanggung menghujat FPI dengan berbagai macam kata kata yang tidak pantas kita
dengarkan, belum lagi media media Indonesia (sekuler) yang gencar memanas
manaskan isu tanpa ada pelurusan “apa
yang sebenarnya terjadi”. Pemberitaan media antara sekuler dengan media
islam sungguh berbeda, misalnya media sekuler lebih suka dan gencar
memberitakan berita yang menyudutkan FPI namun lain halnya dengan media islam
yang malah sibuk dan gencar memberitakan klarifikasi kejadian yang di alami
oleh FPI.
Baik Media islam, Media sekuler, Presiden,
DPR maupun para menteri tidak ada yang “membicarakan mengapa hal ini dapat
terjadi”. Apakah semata mata dapat kita salahkan FPI disebabkan Negara kita Negara
yang menjunjung tinggi pada kebebasan hak, kemudian jika Negara kita merupakan Negara
yang menjunjung tinggi kebebasan hak, apakah kemudian Negara kita juga Negara yang
menjunjung tinggi dibukanya tempat maksiat. Jika tidak mengapa tempat maksiat
dan prostitusi dapat dibuka secara terang terangan di Indonesia dan dilindungi
oleh penegak hukum walupun para muslim yang merupakan penghuni mayoritas Negara
Indonesia sedang melaksanakan ibadah puasa.
Aneh tapi nyata inilah yang mungkin dapat
kita katakan pada pejabat negeri ini, para pejabat Presiden, Wakil Presiden,
DPR, Menteri, Penegak Hukum hampir rata rata merupakan orang yang beragama
islam, namun Negara ini tidak sedikitpun memperlihatkan keislamannya. Mereka lebih
menjunjung tinggi nilai nilai pancasila dari pada nilai nilai islam.
Seolah olah tempat maksiat dan prostitusi
yang dijalankan di Indonesia merupakan usaha yang legal dan dilindungi undang
undang.
FPI vs Presiden RI
Reviewed by Unknown
on
Juli 24, 2013
Rating:
Tidak ada komentar: