Namun perbedaan sarjana Pada masa Orde lama maupun orde baru, bukan saja dari sisi ekonomi namun juga dari sisi kualitas para sarjana, pada masa itu gelar sarjana merupakan
sebuah gelar yang masih yang begitu di agung agungkan oleh banyak masyarakat,
bahkan ketika masih menjadi mahasiswa, masyarakat menjadikan mahasiswa sebagai
leader yang patut di contoh dan dihormati karena intelektualitasnya, baik dari
sisi pengabdiannya maupun dari sisi perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa
mahasiswa tersebut diwaktu itu.
Minimnya yang meraih gelar sarjana waktu itu menjdi faktor gelar tersebut sebagai sebuah gelar yang di agung agungkan oleh banyak
masyarakat dan masyarakat pun ketika itu mempercayakan dengan kehadiran sarjana akan dapat
membuat banyak perubahan untuk masa depan bangsa ini. Namun seiring berjalannya
waktu, gelar tersebut telah dipandang sebagai sebuah gelar yang harus diraih
untuk mengangkat derajat social oleh banyak orang tua bukan lagi sebuah gelar yang mampu merubah bangsa.
Iwan Fals dalam lagu nya Sarjana Muda yang diciptakan tahun 1981
sepertinya paham betul tentang kondisi para sarjana sarjana di Indonesia,
mengapa tidak, dari tahun ketahun para lulusan yang meraih gelar sarjana terus
bertambah namun bertambahnya para sarjana tersebut tidak disertai dengan
kesiapan untuk memperbaiki keadaan perkonomian bangsa melalui aplikasi ilmu ilmu yang telah didapatkannya semasa bangku kuliah.
Dinamika dinamika yang di alami oleh para
sarjana tersebut adalah merupakan dinamika yang sama dari tahun ketahun, namun belum juga terselesaikan hingga saat ini, kualitas pendidikan dalam
mendidik mahasiswa untuk meraih gelar sarjana agar dapat keluar dari
ketergantungannya dengan pemerintah belum dilakasanakan dengan baik hingga saat
ini, bahkan hanya dibicarakan melalui teori teori, sehingga lulusan para sarjana hanya mampu mengharapkan sebuah lowongan
kerja, harapan untuk adanya pembukaan lapangan kerja bukan dilakukan
tanpa alasan, factor utama para lulusan sarjana menjadi seperti itu adalah disebabkan
pendidikan yang diterapkan saat ini bukan untuk menjadi sarjana siap bersaing,
namun melainkan sarjana siap pakai. dan hal itu lumrah terjadi pada para sarjana.
Salah satu lirik lagu sarjana muda “Engkau sarjana muda, Resah mencari kerja, Tak berguna ijasahmu, Empat tahun lamanya, Bergelut dengan
buku” merupakan sebuah potret nyata pendidikan di negeri ini, mahasiswa
sebelum meraih gelar sarjana dihadapkan pada banyaknya buku buku pelajaran yang
wajib harus dipelajari oleh mahasiswa, jika tidak maka dipastikan nilai kelulusannya jelek atau bahkan tidak lulus. Namun dibalik bergelut dengan buku para mahasiswa tersebut
minim sekali di ajarkan oleh dosennya bagaimana terhadap apliklasinya ketika
menjadi sarjana, aplikasi inilah yang banyak dilupakan oleh para dosen dosen, dosen yang menjadi penentu kualitas para sarjana hanya memberikan teori teori tanpa memberikan praktek untuk di aplikasikan kepada dunia nyata oleh mahasiswa.
Dinamika yang terjadi dari tahun ke
tahun pada para mahasiswa yang telah meraih gelar sarjananya yang selalu sama tersebut entah
apa yang akan terjadi kedepannya jika sistem pendidikan yang diterapkan saat
ini akan terus berlanjut, yaitu sistem pendidikan yang hanya bergelut pada
teori teori yang ada dengan tidak mencoba mendidiknya bagaimana untuk bisa meng
aplikasikan teori tersebut kedunia nyata.
Saling lempar tanggung jawab pun
terjadi antara pemerintah dengan para sarjana, para sarjana mengharapkan
pemerintah untuk bertanggung jawab dalam melakukan pembukaan lapangan kerja
bagi para sarjana, begitupun sebaliknya, pemerintah mengharapkan para sarjana
tidak hanya mengharapkan menjadi pegawai negeri, dan tidak mengharapkan
lapangan kerja dari pemerintah, tapi bagaimana menciptakan lapangan kerja yang
mampu menciptakan pertumbuhan perekonomian.
Jika sudah seperti ini siapa yang
harus kita salahkan,,,,,?
Sudah saatnya pemerintah dan
perguruan tinggi untuk memikirkan model pendidikan yang mampu menciptakan
sarjana siap bersaing, agar permasalahan saling lempar tanggung jawab tidak
terjadi antara pemerintah dengan sarjana dan para dosen pun tidak hanya
mendidik mahasiswa untuk berfokus pada teori teori yang ada namun juga mendidik
bagaimana meng aplikasikan teori teori yang sudah dipelajari oleh para sarjana.
Jika tidak, tahun demi tahun
perguruan tinggi hanya akan menciptakan sarjana sarjana siap pakai, bukan
sarjana siap bersaing.
Sarjana, Riwayatmu Kini
Reviewed by Sie Yudie
on
April 23, 2013
Rating: