Firza Husen resmi ditetapkan sebagai
tersangka oleh Polisi kemarin dengan berpegang pada 2 alat bukti, terkait kasus
Chat Mesum dan foto porno yang diduga bersama Habib Rizieq melalui Watshapp.
Habib Rizieq masih berada di Arab hingga saat ini, Pria Heroik ini sudah pernah
di periksa dan kemudian ditengah berbelit kasus ia memutuskan untuk Umrah,
pasca selesai Umrah ia tak kunjung juga pulang, kemarin tersiar kabar ia
terbang dari Arab ke Malaysia untuk menyelesaikan Doktornya, bukannya langsung
pulang ke Indonesia, tapi ia kembali terbang ke Arab. Kejadian itu membuat ia
kian di tertawakan dan dianggap melarikan diri dari jeratan kasus Hukum yang
sedang dihadapinya.
Mari kita tarik kembali memori dari
awal peristiwa, yaitu dalam 3 tahun pasca selesai Pilpres 2014, Indonesia mulai
dihadapkan pada persoalan serius, pasca Pilpres yang kemudian dimenangkan oleh
Jokowi dan secara otomatis dan legal hukum, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)
menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi. Pasca pergantian itu, FPI yang
dikomandoi Habib Rizieq berulang kali melakukan penolakan terhadap Ahok, bahkan
FPI juga sempat melakukan perlawanan dengan membuat Gubernur tandingan, bahkan
FPI menyebut Ahok Gubernur Palsu "Jika ada gubernur palsu datang ke kampung-kampung, kita
timpukin telor busuk. Tolak gubernur palsu, gubernur kita itu Bang Rozi. Bikin
stiker Bang Rozi gubernur kita bukan Ahok” Sebut Habib Rizieq disalah satu
media nasional, Senin (1/12/2014),. Tapi
upaya upaya yang dilakukan FPI selalu kandas, Ahok terlalu
kuat untuk dipatahkan, begitulah kenyataan yang saya lihat.
Perselisihan Ahok dengan FPI kian
panas dengan sikap Ahok yang juga melakukan perlawanan terhadap FPI. Bahkan
Ahok berulang kali mengucapkan kata-kata kasar terhadap FPI, diantaranya “Kami
sudah bosen (FPI) bikin macet Jakarta saja. Udah teriak-teriak kebencian lagi.
Dan pengecut juga kan, cuma bisa hasut-hasut orang untuk nimpuk-nimpuk saya
segala macem” Ujar Ahok dalam sebuah media nasional, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin
(10/11/2014).
Kepulauan Seribu adalah malapetaka
terhadap Ahok, pasca beredarnya Video Ahok yang sedang berbicara mengenai surat
Al Maidah ayat 51, video tersebut menjadi viral dan memancing kemarahan ummat
Islam. Ahok dituduh telah menghina Ayat Al Quran dan terlalu jauh masuk kedalam
Agama yang tak ia ketahui. Pasca kejadian tersebut, ummat Islam berulang kali
melakukan aksi menuntut Ahok untuk dihukum, ummat Islam yang merasa pemerintah
pilih kasih dan memperlakukan Ahok istimewa membuat ummat Islam kian berang,
jutaan manusia berpakaian putih kerap kali memenuhi Kota Jakarta dengan membawa
tuntutan yang sama "Hukum Ahok".
Peristiwa tersebut bukan saja
membuat ummat Islam marah, tapi telah membuat ummat Islam bersatu, dimana
sebelumnya kita ketahui bahwa ummat Islam di Indonesia kian pecah belah,
Peristiwa Ahok lah yang membuat ummat Islam bersatu.
Peristiwa penghinaan Al Quran yang
di barengi agenda politik (Pilkada Jakarta 2017) telah membuat pecah dalam 3
kubu besar, yaitu Kubu Pro Ahok-Djarot yang digawangi Pemerintah dan Kubu Pro
Anies-Sandi yang digawangi Prabowo serta Kubu Pro Agus-Silvie yang digawangi
SBY, tiga kubu besar ini kemudian dipersempit menjadi 2 kubu besar pasca hasil
Pilkada Jakarta putaran pertama, Kubu Agus-Silvie mayoritas merapat ke Kubu
Anies-Sandi. Terjadilah pertarungan sengit antara Pemerintah dan Oposisi.
Usai Pilkada, situasi tak kunjung
kondusif. Ummat Islam terus melakukan tuntutan "Hukum Ahok", disetiap
persidangan Ahok yang sekitar 23 kali, massa ummat Islam terus melakukan
pengawalan sambil berunjuk rasa didepan pengadilan. Akhirnya Pengadilan
memutuskan Ahok dipenjara 2 tahun.
Pasca putusan tersebut, massa ummat
Islam menyambut suka cita, banyak pula yang menyayangkan karena terlalu ringan,
sedangkan massa Pro Ahok ada yang menangis histeris, ada pula yang mengkritik
dan berbagai macam reaksi lainnya. Akhirnya massa Ahok melakukan perlawanan
dengan melakukan unjuk rassa, muncul lah aksi 1000 lilin misalnya. Dari
mulanya, Aksi Pro Ahok melakukan tuntutan pembebasan Ahok, akhirnya beralih
kepada "Adili Habib Rizieq".
Inilah yang kemudian menjadi menarik
diikuti. Kasus yang membelit Habib Rizieq bukan saja memalukan bagi FPI, tapi
memalukan ummat Islam Indonesia, jika kemudian putusan hakim membuktikan bahwa
Habib Rizieq bersalah maka ini menjadi aib yang sangat memalukan bagi ummat
Islam Indonesia, karena Habib Rizieq terkenal sebagai tokoh Agama yang
memerangi Nahi Mungkar, tapi ia malah terjerumus dalam perbuatan maksiat itu
sendiri.
Jika ditafsir dalam keuntungan
politik, dua peristiwa besar ini, yaitu Ahok dan Habib Rizieq maka ini
merupakan jalan pragmatis Prabowo the next Presiden Indonesia 2019. Jokowi
dianggap tidak mampu menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan masyarakat
Indonesia, sosok Ahok dan Habib Rizieq telah menguras energi bangsa sekian banyak
dan terjadinya tragedi-tragedi yang terus mengancam kesatuan dan persatuan
bangsa.
Dan kita ketahui peristiwa
pertarungan sengit antara Jokowi dan Prabowo di tahun 2014 akan kembali
berlanjut ditahun 2019, dua tokoh besar ini akan diyakini akan kembali
bertarung ditahun 2019, dan diprediksi juga hanya akan ada dua sosok yang
bertarung di 2019 yaitu orang yang sama tapi dengan pendamping (Wakil Presiden)
yang berbeda.
Kemenangan Anies-Sandi di Jakarta
merupakan kekuatan awal dan unjuk kekuatan Pra Pilpres, sedangkan unjuk
kekuatan selanjutnya adalah Pilkada Jawa Barat ditahun 2018, kita tunggu saja
hasilnya, namun sengitnya gelombang informasi mulai deras mengalir, setidaknya
kita ketahui bahwa partai oposisi tak lagi mendukung Ridwan Kamil, pasca Ridwan
Kamil menerima pinangan NasDem yang diketahui sebagai partai pemerintah.
Awal Perseteruan Ahok vs Habib Rizieq
Reviewed by Yudi Official
on
Mei 17, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: