Muzakir Manaf adalah satu satunya tokoh GAM idola saya
yang masih hidup, 3 lainnya adalah Hasan Tiro, Abdullah Syafiie & Ishak
Daud. Saya telah mengaguminya sejak masih SMP, jauh sebelum wajahnya saya
kenali, ketika itu baru mendengar dengar namanya, namun setelah saya melihat
wajahnya, kekaguman saya terhadapnya tidaklah berkurang, saya semakin mengagumi
Mualem yang memiliki perawakan khas Aceh, berkulit sawo matang dan berewokan, ia sosok yang berwibawa dan
memiliki pesona yang tidak dimiliki oleh tokoh GAM lainnya, tegas tapi lembut,
berwibawa tapi bersahabat.
Kekaguman saya terhadap Mualem itu terlepas dari
berbagai image negatif yang kini melekat pada dirinya dan saya menganggap itu
hanyalah konsekuensi dari profesi yang ia pilih pasca meletakkan senjata yaitu
politisi, politisi mana yang tidak memiliki citra negatif, biasanya politisi itu dikagumi dan di sanjungi ketika telah tiada, itupun tidak oleh semua orang, tapi setidaknya secara pribadi saya mengagumi sosok Mualem, sebagai seorang pejuang.
Dari 4 tokoh GAM yang saya kagumi, 3 diantaranya adalah
merupakan para pejuang dilapangan dan hanya Hasan Tiro yang saya kagumi karena telah
mampu membangkitkan jiwa nasionalisme di Aceh, mengajak untuk bangkit dari
penjajahan modern yang selama itu dilakukan oleh Indonesia melalui pengerukan
sumber daya alam dan meninggalkan kemiskinan di Aceh. Kesewenang wenangan
pemerintah pusat dan alasan sejarah Aceh lah yang kemudian membuat masyarakat
Aceh bergerak melawan penjajahan itu, Hasan Tiro sukses melakukan propaganda yang kemudian terwujud dalam persatuan untuk bergerak melakukan perlawanan.
Mengapa tidak ada nama seperti Malik Mahmud, Zaini
Abdullah, Zakaria Saman, Husaini Hasan dan pentolan-pentolan GAM lainnya,
jawabannya karena saya tidak mengenal mereka dan juga tidak tahu apa yang
mereka lakukan diluar Negeri. Bagi saya mereka adalah pemikir-pemikir diatas
meja, yang kemudian pulang pasca damai, bicara perjuangan diruang ber AC, tapi
setidaknya apa yang mereka lakukan selama di luar Negeri ketika Aceh
berkonflik, kemudian pulang ke Aceh pasca damai sudah mereka dapatkan manfaat
dari itu semua, Malik Mahmud diangkat menjadi Wali Nanggroe, Zaini Abdullah
menjadi Gubernur padahal saat itu hanya segelintir masyarakat Aceh yang mengenalnya, tapi karena ia didukung oleh Mantan GAM akhirnya menang dengan mudah, lalu Zakaria Saman tidak jelas posisinya selain Tuha Peut Partai
berkuasa tapi setidaknya ia memiliki istana yang cukup nyaman untuk ia tinggal,
kemudian Husaini Hasan yang memiliki kelompok berbeda dengan pentolan GAM berkuasa di Aceh saat ini memilih tetap di Luar Negeri dan sekali kali pulang ke Aceh, dan terakhir saya mengetahui ia menjadi
penulis buku.
Tapi bagaimana dengan para pejuang yang ketika itu
bertaruh nyawa di hutan, tidak pernah tau bagaimana rasanya berada di ruang AC,
ketika terjadi perperangan yang hidup menyaksikan yang mati, bahkan tak jarang
didepan mata rekan seperjuangannya tertembus peluru kemudian menghembuskan
nafas terakhir, ada pula yang pelurunya bersarang ditubuh, anak-anak yang
menjadi yatim, istri-istri yang menjadi janda, gadis gadis yang diperkosa,
pemuda-pemuda yang disiksa, rumah-rumah yang dibakar, dan banyak peristiwa
mengerikan yang terjadi setiap harinya dengan disaksikan langsung oleh rakyat,
jika kita bayangkan betapa pilunya masa itu, jangan kan bicara hidup, harapan
pun kadang mati.
Muzakir Manaf menyaksikan itu, sebagai Panglima GAM saat itu, namanya harum tak tersentuh citra negatif, kecuali bagi orang-orang diluar Aceh yang terus menghujatnya, tapi bagi masyarakat Aceh ia adalah sosok pahlawan, penyelemat Aceh dari penjajahan, dan sekarang setidaknya ia adalah satu
satunya Tokoh GAM yang saya kagumi dan saya idolakan dan masih hidup, pernah
menjadi saksi sejarah betapa pilunya kehidupan Aceh, setiap harinya ada saja
orang tidak berdosa harus meneteskan air mata karena kehilangan orang yang ia
saya sayangi. Meski kini jalan hidupnya sebagai politisi, dan citranya kian negatif, bagi saya ia adalah tetap sebagai sosok yang saya kagumi, terlepas dari citra dan berita miring yang selalu menghiasi telinga dan mata saya.
Muzakir Manaf Tokoh GAM Yang Saya Kagumi
Reviewed by Yudi Official
on
Maret 11, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: