Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung
menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan
sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat
Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang
luas dan sebagainya. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan
perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
Beberapa
penelitian tentang otak menemukan bahwa tipe introvert lebih banyak melakukan
dialog dalam diri jika dibandingkan dengan tipe yang sebaliknya, yaitu
ekstrovert. Orang introvert lebih suka memikirkan tentang gagasan
atau memori di dalam benak mereka sendiri. Sehingga, kegiatan seperti meneliti,
membaca, atau menulis dapat lebih menarik perhatian seseorang dengan sifat
introvert. Sementara itu, orang ekstrovert merasa perlu berdiskusi dengan orang
lain untuk menemukan gagasan.
Dalam berinteraksi, orang-orang dengan tipe introvert
cenderung lebih nyaman untuk mengobrol secara empat mata dibandingkan berbicara
bersama sekelompok besar orang. Mereka juga merasa bahwa interaksi dengan
sedikit orang, tetapi memiliki makna yang dalam, dapat lebih bermanfaat. Mereka
tidak menyukai interaksi bersama banyak orang, tetapi hanya untuk sekadarnya
saja.
Menurut pakar psikologi Carl Jung, intovert adalah
tipe kepribadian yang berpusat pada pikiran diri sendiri. Mengurung diri, pasif
menjadi perilaku umum bagi pribadi introvert, namun bukan berarti
kami alien yang terasing dengan dunia luar. Di kamar tidur ataupun
kamar mandi dapat menjadi ‘sarang’ kami, tercipta banyak ide dan imajinasi.
Saya
sendiri banyak mendapat ide saat dikamar mandi, apalagi tentang tema yang harus
saya tulis diblog, kebanyak muncul ide saat saya mandi. Bahasa tulis memang
menjadi sarana kaum introvert untuk bersosialisasi, bahkan ajang
debat virtual sering dimenangkan dengan data yang tak bisa disangkal validitasnya.
Jadi, kami tak pernah menjadi alien, namun dalam hal menyalurkan kebutuhan
bersosialisasi, kami memenuhinya dengan langkah berbeda.
Saya pribadi, walaupun berkarakteristik kalem dan cuek, kerap
kali terharu saat melihat berita film film kesedihan, melihat pengemis yang
kondisi memprihatinkan, melihat orang yang sekarat, mendengar lagu sedikit
melankolik, menonton iklan tentang orang tua, atau membaca novel romantis, air
mata saya dapat dipastikan akan jatuh beruraian, cengeng bukan? Ha ha, tapi
itulah pribadi introvert. Semua sisi hidup
dipikirkan dan dirasakan terlalu mendalam, hingga ada istilah "Tiap
jengkal tubuh terpahat dari hati."
Introvert dikenal sebagai individu
yang tak bisa berkelompok, ataupun menghabiskan waktu lama dengan lebih dari
satu atau dua orang. Hal itu kerap saya alami saat berada di lingkungan
kegiatan maupun pergaulan. Hal ini karena pribadi introvert lebih
suka fokus dalam pembicaraan secara personal. Begitu juga dalam hubungan
percintaan, fokus kepada satu pribadi menjadi hal yang wajar bagi
pribadi introvert.
Energi kaum introvert sudah cukup tersita
untuk dirinya sendiri dan pasangannya. Untuk berfokus pada individu ke tiga,
rasanya terlalu menguras tenaga dan pikiran. Maka, setia adalah opsi utama bagi
introvert, tentu juga karena faktor perasaan. Bukan berarti pribadi extrovert
ataupun ambievert tidak setia loh.
Pribadi intovert dikenal sebagai
penghemat bahasa lisan, sehingga sekali bersuara biasanya mempunyai arti yang
dalam. Demikian juga saat memakai bahasa tulis, bisa dipastikan mempunyai makna
berlapis dan dalam.
Saya Seorang Introvert
Reviewed by Yudi Official
on
September 18, 2016
Rating: