Kita
harus mengerti bahwa hidup adalah ketidak sejatian yang misteri tanpa ampun,
semua bisa saja terjadi bahkan pada suatu hal yang tidak pernah kita prediksi,
begitu juga dengan keberuntungan. Kemudian kita sebagai petarung (hidup) harus
mampu menjadi diri sendiri yang harus melawan setiap kejadian yang menghalangi
mimpi kita sebagai bagian dari perjalanan kehidupan. Hebat tidaknya manusia
adalah tergantung dari caranya dalam memperjuangkan kehidupannya, bukan pada
siapa dia dan siapa disekelilingnya. Manusia diciptakan untuk hidup mandiri
seorang diri sekalipun dia harus tetap hidup tanpa harus mengeluh, karena
mengeluh adalah sebuah kelemahan dan pecundang yang tak akan menang sampai kapanpun.
Kita
hidup tidaklah seperti film yang penuh drama fiksi tapi kita hidup dalam dunia
nyata yang penuh kenyataan pahit sebagai bagian dari perjalanan kehidupan, jadi
tidak lah sama penghayalan dan kemauan dengan fakta yang terjadi sebenarnya,
manusia diciptakan dengan penuh kelebihan yang juga terdapat kelemahan, tapi
kita tidak dituntut untuk melihat kelemahan, akan tetapi fokus pada kelebihan
kelebihan yang kita miliki, dengan begitu kita telah menjadi petarung sejati.
Manusia
yang hidup penuh mimpi, namun mimpi itu harus dikejar dan singkirkan
penghalangnya, kemudian lawan setiap tikungan yang ada dalam setiap proses
perjalanan, untuk akhirnya kita menemukan tujuan, bukan tidur lalu kemudian
mengharapkan itu datang menjadi kenyataan, karena ini bukanlah dunia bermimpi
tapi dunia kenyataan. Setiap manusia penuh nafsu dan keserakahan untuk menjadi
yang pertama dalam menggapainya. Yang lambat akan tertinggal yang cepat akan
menang.
Yang
awalnya kita anggap sebagai sahabat, bisa saja esok jadi musuh, yang hari ini
kita anggap sebagai orang yang paling kita sayang, esok hari bisa jadi menjadi
orang yang paling kita benci. Tidak ada yang sejati dalam perjalanan kehidupan
ini, semuanya penuh ilustrasi, komedi dan tujuan diri untuk menemukan kebahagiaan
dan tujuan dari pada hidup yang ingin dicapai. Janganlah bermimpi tentang ke
abadian, ke abadian sesungguhnya adalah setelah kematian, maka hiduplah sebagai
orang yang mandiri, ketergantungan hanya menyebabkan hidup di ambang kehancuran
dan kelemahan, pada akhirnya kita menjadi manusia kalah, kalah karena kita yang
terlalu berharap pada orang lain, bukan pada diri kita sendiri yang penuh
kelebihan.
Jangan Bermimpi
Reviewed by Anonim
on
Agustus 11, 2014
Rating: