Pekan Kebudayaan Aceh yang dilaksanakan selama
9 hari kedepan yang dimulai pada hari Jumat tanggal 20 September 2013 dan
dibuka lansung oleh Presiden Republik Indonesia “SBY”. Namun baru hari hari
pelaksanaannya mulai mendapat keluhan dari para pengunjung, kebanyakan
masyarakat banyak yang kecewa pada pelaksanaan PKA tersebut.
Kekecewaan masyarakat terjadi pada berbagai
hal, ada yang mengeluh terhadap jalan macet, kemudian jalan masuk dan jalan
keluar yang disamakan sehingga membuat para pengunjung berdesak desakan. Tapi ada
yang lebih parah adalah atraksi hiburan yang ditampilkan pada arena PKA tidak sesuai
dengan semangat syariat dan adat budaya yang ada di Aceh. Misalnya dibeberapa
panggung terlihat menampilkan keyboard yang sebenarnya bukanlah merupakan adat
dan budaya Aceh.
Salah satu yang mengeluh terhadap pelaksanaan
PKA adalah Hardian. Hardian melalui akun facebooknya mengungkapkan
“Nyesal habis ke PKA, jalan macet, pintu gerbang berdesakan,
sendal ku hilang. PKA aneh,di beberapa anjungan2 kabupaten kok malah ada
acara musik Keyboard dan berjoget ria. Itukah yg dinamakan Pekan Kebudayaan
Aceh”
Keluhan Hardian adalah salah
satu dari banyak keluhan yang disuarakan melalui akun facebook dan twitter yang
telah berkunjung ke arena PKA. Tapi dari sekian banyak keluhan, yang membuat
saya tertarik adalah masalah penampilan hiburan panggung yang tidak sesuai
dengan semangat syariat dan semangat pekan kebudayaan.
Ketika malam minggu sabtu
tanggal 21 saya mengunjungi area PKA dengan teman teman, ketika saya melewati
salah satu stand saya melihat seorang gadis dan pria sedang berjoget ria diatas
panggung dengan menampilkan likak likuk gerakan punggung yang membuat para
penonton diderai tawa, kecentilan si gadis dalam berjoget mampu menghipnotis
penonton untuk berdesak desakan menyaksikan jogetan sigadis tersebut.
Kemudian teman sebelah saya bercanda
“itu WH (Wilayatul Hisbah) disebelah, disini malah jogged ria” kemudian di
ikuti tawa sindiran oleh semua teman teman saya.
30 meter kedepan saya
berjalan saya menemukan panggung yang sedang menampilkan nyanyian Qasidah pada
anjungan kabupaten lain. Dalam hati ku lagi lagi berpikir “Wah Kasian, Yang
Qasidah enggak ada yang nonton karena penontonnya sedang berdesakan di panggung
yang menampilkan penyanyi eksotis dengan segala kecentilannya”
Sehari kemudian saya membuka
berita berita online, lagi lagi saya melihat berita tentang penyanyi eksotis yang
menghipnotis pengunjung di arena PKA sedang berlikak likuk menyaingi panggung
sebelah yang sedang menampilkan hiburan kebudayaan.
Pikirku Wah dimana semarak
Pekan Kebudayaan Aceh jika arena PKA sudah dipenuhi dengan Pekan Kehiburan
Aceh.
Pekan Kebudayaan Aceh Ternodai
Reviewed by Unknown
on
September 22, 2013
Rating: