Meredamnya isu kasus daging impor kini
tampil lagi artis baru yang melibatkan seorang professor. Professor Rudi
Rubiandini ini dikenal sebagai orang yang idealis, idealis tentu merupakan kata
kata yang sempurna bagi seorang intelektual. Apalagi seorang yang sudah
bertitle professor. Dia akan di anggap sebagai orang yang akan memberikan
dedikasinya kepada bangsa dan Negara tanpa akan melakukan hal hal yang
merugikan Negara. Apalagi korupsi, karena korupsi bagi orang idealis adalah
hina.
Tidak ada yang menyangka seorang professor
yang dikenal idealis tersebut akhirnya harus juga berurusan dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi karena licinnya minyak sehingga membuat dia terpleset
korupsi. Ada juga yang mengatakan jika sang professor yang idealis saja dapat
terpleset dengan kasus korupsi apalagi yang lainnya.
Begitulah ternyata, idealis atau tidak
seseorang. Dia akan dapat berubah haluan dalam sekejap jika sudah berurusan
dengan nilai rupiah. Nilai rupiah (milyaran) dapat membuat orang lupa akan
kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh rakyat maupun atasannya.
Hebohnya isu SKK migas yang melipatkan
Prof. Rudi Rubiandini lagi lagi mengalahkan isu Luthfi Hasan Ishaq, kasus
korupsi daging impor itu kini lagi lagi ditinggalkan oleh penggemarnya
seketika. Bahkan media tidak lagi menarik untuk membahas sejauh mana
perkembangan proses hokum yang dilakukan kepada Nazaruddin dan Luthfi Hasan
Ishaq.
Jikapun media mengeluarkan pemberitaan
mengenai Nazaruddin dan Luthfi Hasan Ishaq, pemberitaan tersebut tidak lagi
menjadi trending topic pembaca, bahkan isinya minim orang yang berkomentar
bahkan minim pula orang orang membaca. Tentu berbeda dengan ketika kasus
Nazaruddin dan Luthfi Hasan Ishaq baru muncul, semua orang yang membaca panas,
rasanya ingin segera di adili oleh penegak hokum bahkan, orang orang tidak
sabar dan tidak ingin menunggu hari esok terhadap pemberitaan yang melibatkan
mereka.
Lalu bagaimana dengan kasus korupsi yang
melibatkan Professor Rudi ini, pasti akan bernasib sama dengan kasus korupsi
yang melibatkan Nazaruddin dan Luthfi Hasan Ishaq, jika nanti muncul artis baru
yang menghebohkan, maka kasus Profesor Rudi juga akan segera ditinggalkan oleh
penggemarnya. Bahkan juga sepi pembaca dan komentator terhadap pemberitaan
Prof. Rudi.
Banyak kasus kasus korupsi besar yang
terjadi di Indonesia tidak diselesaikan secara tuntas. Bagi actor koruptor
sebenarnya akan merasa menang jika dirinya nanti tidak lagi menjadi pembahasan public.
Memanasnya isu koruptor di masyarakat tentu mempersulit actor koruptor dalam
bergerak untuk melawan hokum melalui kekuasannya, baik kekuasaan materi maupun
kekuasaan jabatan yang dimiliki oleh orang orang disekelilingnnya.
Ketika koruptor tersebut tidak lagi
menjadi perbicangan di publik tentu sang koruptor tersebut dapat maju selangkah
dalam melakukan penyelewengan terhadap penegakan hokum. Karena rakyat sebagai
komentator tidak lagi memusatkan perhatiannya pada actor tersebut.
Rasanya menjadi koruptor itu tidak jauh
berbeda dengan menjadi artis dadakan yang sering muncul melalui youtube, akan
di idolakan seketika dan ditinggalkan juga seketika. Briptu Norman yang menjadi
artis dadakan melalui youtube setelah di unggah videonya sedang memperagakan
nyanyian salah satu lagu hindia membuat Briptu Norman diidolakan secara seketika
oleh masyarakat Indonesia. Namun tidak lama setelah meninggalkan profesi nya
sebagai Polisi Briptu Norman harus menerima kenyataan bahwa dia ditinggalkan
oleh penggemarnya seketika. Bahkan pembahasan
seputar Briptu Norman tidak lagi menjadi menarik bagi rakyat Indonesia.
Lalu apakah rakyat Indonesia harus terus
bersikap seperti ini dalam melihat seputar permasalahan korupsi yang menjerat
pejabat Negara. Begitu mudah rakyat Indonesia melupakan kejadian kejadian besar
yang merugikan Negara dan berdampak terhadap pertumbuhan serta perkembangan Indonesia.
Sikap cepat lupa rakyat Indonesia terhadap koruptor salah satu penyebab actor actor
koruptor tidak jera. Sebab mereka dengan mudah setelah keluar dari masa tahanan
kembali menjalani kehidupan normal layaknya bukan koruptor.
Bahkan mantan mantan koruptor dapat pula
hidup berkembang kembali dan dengan mudah menjalani kehidupan sebagai orang
yang tidak pernah terlibat dalam kasus kasus memalukan. Berbeda dengan orang
orang yang tersandung kasus curi ayam dan pencurian kecil lainnya. Mereka yang
paling sulit dilupakan oleh masyarakat, masyarakat akan terus melebelkal
dirinya sebagai mantan pencuri.
Korupsi Dan Artis Dadakan
Reviewed by Unknown
on
Agustus 26, 2013
Rating: