Hari ini Senin, 27 Februari 2012 Hujan telah turun membasahi tanah tanah yang mulai mengering, ketika sang sinar cahaya mulai menampakan tanda tanda pergi meninggalkan siang, hujan pun menyapu mengikuti irama mentari yang sinarnya mulai meredup untuk pergi meninggalkan bulan yang akan segera tiba, tubuh yang awalnya terasa panas tiba tiba berubah menjadi dingin dalam balutan hujan dibawah atap yang menahan turunnya hujan sampai mengguyur tubuh ini.
Jam menunjukkan pada pukul 15.49 Wib, angin sepoi-sepoi melengkapi derasnya hujan yang turun membasahi bumi-bumi yang telanjang tanpa balutan atap-atap buatan manusia, semuanya terasa hening di dalam kenikmatan tuhan ketika menyaksikan turunnya hujan yang “katanya” membawa berkah ini.
Lagu-lagu sendu membawa kelengkapan tersendiri para penikmat hawa dingin, apalagi ketika sebatang rokok terbakar menghatkan raga manusia pecandu ini, sungguh terasa nikmat ketika kekuasaan sang pemilik alam dinampakkan pada manusia, mungkin saja rasa syukur terucap pada mulut manusia dan tidak dapat kita pungkiri ada ucapan kekesalan pada mulut manusia ketika hujan mendera bumi ini, kenapa?, dikarenakan menghambat aktifitas manusia yang sedang dijalankan, hujan membawa berkah namun menghambat juga aktifitas manusia sebagai penikmat tubuh bumi ini.
Semakin lama irama sang hujan semakin deras membasahi tubuh bumi ini, membasahi setiap sudut-sudut telanjang yang akan menyejukkan siapa saja yang terkenanya, ingin rasanya ketika hujan turun berada pada sebuah kamar dengan balutan kain sarung, menikmati dengan santai sambil mendengarkan lagu-lagu sendu dalam hayalan yang akhirnya membawa ku untuk tertidur lelap di atas tempat tidur sehingga membangunkan ku disaat hujan mulai meninggalkan bumi ini.
Ahhhhhh betapa nikmatnya kuasa Tuhan ketika terbayang sesuatu hal yang begitu sempurna, tak ada yang bisa kita ciptakan dengan senikmat ini. Kecuali ciptaan Tuhan sang pemilik jagad raya.
Semua orang berlindung dibawah atap yang diciptakan oleh manusia agar tak terkena air hujan yang turun ini, semuanya meratapi alam ketika sang hujan terus mengguyurkan tanah tandus ini, ada yang merasakan kenikmatan akibat turunnya sang hujan, ada yang meratapi kekesalan akibat sengsara dengan turunnya hujan ini, semua serba ada ketika hujan turun, inilah derita dan kenikmatan yang mestinya manusia wajib mensyukurinya.
Hujan Datang Membasahi Tanah Tandus Ini
Reviewed by Sie Yudie
on
Februari 27, 2012
Rating:
Tidak ada komentar: