Banyak Youtuber Cari Masalah



Menjadi youtuber adalah profesi idaman saat ini, selain menghasilkan banyak pundi-pundi rupiah, juga bisa disalurkan melalui hobi dan kesenangan, maka tak sedikit yang kemudian menjadikan profesi ini sebagai profesi utama dalam mengais rezeki, berkarir dan mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Tapi sayang, profesi youtuber saat ini mulai tercoreng akibat dari ulah orang-orang yang menggunakan cara pragmatis untuk terkenal dan viral.

Demi meraup viewers, subscribers dan adsense, orang-orang rela melakukan hal-hal tak pantas, sehingga tak sedikit yang kemudian berakhir dengan "permintaan maaf, klarifikasi atau pengadilan". Hal ini paling banyak dilakukan oleh para youtuber pemula atau baru, untuk menaikkan grafik viewers secepat-cepatnya. Konten bukan lagi menjadi goal para youtuber, tapi goalnya adalah "trending topics", terlepas itu konten berbobot atau sampah.

Misalnya, kasus terbaru youtuber yang berakhir dibalik jeruji besi adalah Ferdian Paleka dengan "prank sembako sampah ke waria", jika kita melihat konten-kontennya memang bisa dikatakan "semua sampah", tidak ada nilai edukasi seperti para youtuber profesional pada umumnya, namun meski begitu  ia memiliki ratusan ribu subscriber dan jutaan viewers disetiap kontennya, hal tersebut menunjukkan bahwa viewers memang lebih menyukai "konten-konten sampah".

Belum usai kasus Ferdian Paleka, seorang youtuber perempuan Indira Khalistha kembali berulah, yang menyatakan "gak pake masker", konten yang meremehkan pendemi covid19 ini kemudian viral dan mendapatkan hujatan netizen, Indira Khalistha sendiri sudah memiliki jutaan subscribers, kasusnya berujung pada "permintaan maaf dan klarifikasi", meski di awalnya sempat membela diri.

Soal kehebohan yang dibuat oleh youtuber memang kerap mewarnai media sosial di Indonesia, dari permintaan maaf, klarifikasi hingga berujung dibalik jeruji besi, sudah menjadi sebuah nasib para youtuber "sampah", yang mengutamakan sensasi dibanding kualitas konten, bahkan juga banyak "maaf dan klarifikasi" berkali-kali.

Menemukan konten-konten sampah di youtube tak susah, justru menemukan konten berkualitas menjadi susah. Ada banyak youtuber perempuan yang mengandalkan tubuhnya untuk meningkatkan viewers dan subscribers, justru konten-konten demikian memiliki grafik cepat dalam meningkatkan viewers dan subscribers, ada banyak pula yang mengandalkan modal "nekat" dengan berbuat sesuatu hal yang disadari tidak mendidik, namun tetap dilakukan demi subscribers dan viewers. Maka tak heran, jika youtube hari ini dipenuhi dengan prank.

Meski begitu, kita masih memiliki pilihan, menonton konten-konten berkualitas dan memiliki nilai edukatif.
Banyak Youtuber Cari Masalah Banyak Youtuber Cari Masalah Reviewed by Yudi Kita on Mei 17, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.