Apa yang pernah menjadi viral di negeri ini adalah mayoritas
konten konten negatif, hanya sedikit konten konten positif yang mampu viral di
negeri ini, entah apa yang menjadi penyebab dasar sehingga negara ini begitu
terkotori dengan perilaku seperti itu, apakah masyarakatnya yang tidak mampu
memilah ini baik dan itu buruk, atau memang jari jari kita yang terlalu latah
untuk menekan tombol share and like, yang kemudian ada sedikit rasa kepuasan
karena sudah berbagi, atau bisa juga karena ingin banyak di komentari dan di
bicarakan oleh follower sehingga publik hadir melihat media sosial kita.
Apapun alasannya, konten negatif bukan saja telah
menyebabkan perubahan struktur sosial di negeri ini, tapi juga telah banyak
memakan korban, akibat dari konten konten negatif masyarakat terbelah kedalam
berbagai kubu pro dan kontra, masyarakat kita terpecah belah hanya karena
pandangan dan provokasi dengan konten konten negatif, setiap konten negatif
yang di upload ke media sosial selalu saja mendapat perhatian lebih dibanding
konten positif, bahkan konten negatif sebagian telah dijadikan bisnis yang menggiurkan
yang mampu menghasilkan pundi pundi rupiah ratusan juta.
Ada banyak artis media sosial yang mampu meraup pundi pundi
rupiah melalui konten konten negatif yang di uploadnya, meski namanya dipandang
negatif, namun tidak menyurutkannya untuk berhenti, karena cukup nikmat
penghasilan yang didapatkan dari hasil konten konten negatif seperti itu,
kemudian banyak lagi akun akun media online yang konsen terhadap cerita cerita
negatif. Di negara kita, hampir tidak ada media yang mampu booming tanpa konten
negatif, media media ternama misalnya, mereka tetap memilih judul berita yang
ada sisi negatifnya untuk membuat para pembaca penasaran dan ikut membacanya.
Bukan saja dalam soal politik dan sosial, soal Agama pun
konten negatif juga sangat di nikmati, pembicaraan yang terpotong, tulisan
tulisan palsu, sampai pendapat yang tidak sama antara ustad A dan ustad
B, kemudian di provokasi dan menjadi viral dan memunculkan perdebatan panjang
di media sosial. Memang begitulah fenomena perilaku dalam media sosial, sesuatu
hal tanpa perdebatan menjadi tidak seru, sehingga perdebatan itu kerap kali
dimanfaatkan untuk memecah belah antara masyarakat, belum lagi masyarakat kita
yang masih sangat paranoid dan mudah terprovokasi jika sudah merasa pendapatnya
tidak sama dengan orang lain, sikap ingin menang sendiri menjadi laku dan modal
bagi para pelaku provokasi.
Para pelaku provokasi melakukan itu bukan tanpa alasan,
tentu ada kepentingan terselubung dibaliknya, baik itu kepentingan pribadi,
politik maupun kepentingan materi atau bahkan kepentingan yang lebih besar
lainnya.
Padahal jika kita kembali pada konteks ajaran agama, maka
tidak ada satupun agama yang membenarkan perilaku perilaku negatif, meskipun
itu atas alasan "demi agama". Maka pelaku pelaku yang menyebarkan
provokasi dengan hasutan, berita palsu, tuduhan, dan konten negatif lainnya
yang memunculkan perdebatan dan perpecahan tidak bisa dianggap sebagai pembela
agama, melainkan sebagai perusak ajaran agama itu sendiri, sekaligus perusak
negara.
Indonesia Surga Konten Negatif
Reviewed by Yudi Official
on
Januari 08, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: