Proses terciptanya regenerasi di
kampus merupakan proses yang lumrah dan tak akan mungkin dibendung oleh
siapapun, seperti misalnya mahasiswa lama menghilang, mahasiswa baru
bermunculan. Proses itu disebut hal yang lumrah karena dalam setiap kehidupan
adanya perputaran yang harus di ikuti oleh setiap manusia.
Mengingat menghilangnya mahasiswa
mahasiswa lama dari dunia ke organisasian kampus dan bermunculan mahasiswa
mahasiswa baru dalam dunia keorganisasian merupakan ibarat artis Gangnam Style
yang secara tiba tiba mendunia dan di ikuti oleh banyak penggemar dan itu lumrah terjadi. Dipandang
dari sudut kehidupan tentu ada perbedaan dimana antara dunia organisasi dengan hiburan.
Dunia hiburan memang membutuhkan
sosok sosok seperti penyanyi PSY yang terkenal denga lagunya Gangnam Style,
karena dunia hiburan merupakan dunia eforia yang siapa saja tidak mampu
menciptakan eforia di tengah tengah masyarakat, maka akan di tinggalkan oleh
penggemar.
Tapi, dunia organisasi berbeda
jauh dengan dunia hiburan, dimana dunia organisasi yang mengarah pada social (bakti)
tentu tidak membutuhkan sosok seperti artis yang hanya mampu menjadi penghibur,
tapi dibutuhkan sosok sosok pemimpin yang mampu menjadikan rakyatnya sejahtera.
Sejahtera dalam artian disini adalah mampu menciptakan dan menuntaskan visi
misi yang sudah dijanjikan kepada rakyatnya. Karena dengan visi misi
tersebutlah rakyat menentukan pilihannya dengan harapan mampu memenuhi janjinya
seperti apa yang telah dijanjikan kepada rakyat.
Lahirnya kader kader baru diharapkan bukan hanya mampu menjadi seperti Gangnam Style yang bisa menghibur penggemar, tetapi mampu menciptakan kreatifitas yang inovatif sehingga bisa dirasakan oleh mahasiswa manfaatnya dan merealisasikan atas apa yang sudah pernah di ucapkannya.
Mahasiswa Bukan Butuh Gangnam Style
Reviewed by Sie Yudie
on
Januari 16, 2013
Rating: