Padahal dibalik lebel organisatoris tersebut
tersimpan jiwa-jiwa intelektualitas yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi
orang-orang yang tidak bergelut dalam dunia organisasi. Seorang organisatoris
biasanya memiliki intelektualitas yang lebih dibandingkan orang-orang yang
tidak mengenal organisasi, disebabkan biasanya orang-orang organisasi
dihadapkan pada banyaknya diskusi-diskusi sosial yang dapat menyebabkan
bertumbuh kembangnya cara berpikir bahkan cara pandang seseorang hingga cara
menganalisa sesuatu permasalahan sosial. Cikal bakal tersebut seharusnya
dijadikan sebagai landasan untuk mempertonton yang baik kepada orang-orang yang
tidak bergelut dalam organisasi, agar mereka pun tertarik dalam dunia ke
organisasian. Karena jika saja yang di perlihatkan adalah sesuatu yang bersifat
negatif bagaimana mungkin, organisasi akan dipandang sesuatu yang perlu untuk
di ikuti.
Tidak ada yang salah dalam dunia persaingan yang
kerap terjadi dalam dunia organisatoris untuk memperebutkan kekuasaan asalkan
atas nama perubahan dan keinginan yang lebih untuk dapat memperbaiki tatanan
kehidupan ataupun pendidikan untuk menjadi yang lebih baik. Kita harus mampu
menjadi orang yang berpikir positif terhadap orang lain, karena hanya dengan
berpikir positif kita menjadi orang yang dapat dihormati oleh orang.
Jangan menghalakan segala hanya untuk
memperebutkan kekuasaan, karena masih banyak cara-cara yang baik yang mampu
membawa kita pada tampuk kekuasaan,
masih banyak cara-cara yang mulia yang mampu mengantarkan kita pada
kursi kemuliaan.
Jangan
perebutkan kursi kemuliaan dengan cara-cara yang tidak mulia.
Karena
akan mengantarkan kita pada kemunafikan.
Pilih Cara Yang Mulia
Reviewed by Sie Yudie
on
Oktober 18, 2012
Rating: