Xi Jinping adalah pemimpin
tertinggi Tiongkok saat ini, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai
Komunis Tiongkok (PKT) sejak 2012, Presiden Republik Rakyat Tiongkok sejak
2013, dan Ketua Komisi Militer Pusat. Dengan memegang ketiga posisi tersebut, ia
dikenal sebagai tokoh paling berkuasa di Tiongkok.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir pada 15 Juni 1953 di
Beijing, Xi adalah putra dari Xi Zhongxun, seorang veteran revolusi dan mantan
Wakil Perdana Menteri Tiongkok. Namun, pada masa Revolusi Kebudayaan, ayahnya
dipenjara, dan Xi muda dikirim ke desa Liangjiahe di Provinsi Shaanxi untuk
bekerja sebagai buruh tani. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang
kekuasaan dan stabilitas. Setelah beberapa kali ditolak, ia akhirnya diterima
menjadi anggota PKT pada 1974. Xi kemudian menempuh pendidikan di Universitas
Tsinghua, Beijing, dan meraih gelar doktor dalam teori Marxis dan pendidikan
ideologis-politik.
Karier Politik
Xi memulai karier politiknya dari
tingkat lokal, menjabat sebagai pejabat di Provinsi Hebei, lalu naik menjadi
Gubernur Fujian, dan kemudian Sekretaris Partai di Zhejiang. Pada 2007, ia
diangkat sebagai Sekretaris Partai di Shanghai dan masuk ke dalam Politbiro
PKT. Pada 2012, ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PKT, menggantikan Hu
Jintao, dan setahun kemudian menjadi Presiden Tiongkok
Kepemimpinan dan Kebijakan
Di bawah kepemimpinannya, Xi
meluncurkan kampanye anti-korupsi besar-besaran yang menjatuhkan banyak pejabat
tinggi, memperkuat cengkeramannya atas partai dan negara. Ia juga mempromosikan
"Pemikiran Xi Jinping" sebagai panduan ideologis resmi PKT. Pada
2018, batas masa jabatan presiden dihapuskan, memungkinkan Xi untuk tetap
berkuasa tanpa batas waktu.
Kebijakan luar negerinya ditandai
dengan sikap tegas terhadap Taiwan dan Laut Cina Selatan, serta peningkatan
kerja sama strategis dengan Rusia. Pada Mei 2025, Xi dan Presiden Rusia
Vladimir Putin menegaskan hubungan mereka sebagai "teman baja" dan
menyerukan tatanan dunia multipolar yang menantang dominasi Barat.
Kehidupan Pribadi
Xi menikah dengan Peng Liyuan,
seorang penyanyi sopran terkenal dan jenderal di Tentara Pembebasan Rakyat.
Pasangan ini memiliki seorang putri. Pengaruh Xi dalam politik Tiongkok sangat
besar, dan ia sering dibandingkan dengan pemimpin otoriter seperti Stalin
karena konsolidasi kekuasaannya dan kontrol ketat terhadap masyarakat.
Sebagai pemimpin Tiongkok yang
paling berkuasa sejak Mao Zedong, Xi Jinping telah membentuk arah baru bagi
negara tersebut, dengan fokus pada stabilitas, nasionalisme, dan peran sentral
PKT dalam kehidupan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar