Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, adalah tokoh penting dalam sejarah dan politik Aceh. Ia lahir pada 3 April 1964 di Seuneudon, Aceh Utara. Mualem dikenal luas sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan kini menjabat sebagai Gubernur Aceh periode 2025–2030.
Perjalanan di GAM
Setelah gagal masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Mualem
bergabung dengan GAM pada tahun 1986. Ia kemudian dikirim ke Libya untuk
menjalani pelatihan militer di Camp Tajura selama tiga tahun (1986–1989) .
Setelah gugurnya Panglima GAM Abdullah Syafi'i pada 2002, Mualem diangkat
sebagai Panglima Komando Pusat GAM, menjadikannya pemimpin tertinggi militer
GAM hingga penandatanganan perjanjian damai Helsinki pada 2005
Karier Politik
Pasca-perdamaian, Mualem memainkan peran penting dalam
transisi politik Aceh. Ia menjadi Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan
mendirikan Partai Aceh pada 2007, partai lokal yang menjadi wadah aspirasi
mantan kombatan GAM . Pada 2012, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Aceh
mendampingi Zaini Abdullah. Setelah kalah dalam Pilkada 2017, Mualem kembali
mencalonkan diri dan berhasil memenangkan Pilkada 2024, dilantik sebagai
Gubernur Aceh pada 12 Februari 2025
Hubungan dengan Pemerintah Pusat
Mualem menunjukkan komitmen terhadap integrasi nasional. Pada
Desember 2023, ia secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto–Gibran
Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pada Februari 2025, ia mengikuti retret
kepemimpinan di Akademi Militer Magelang bersama kepala daerah lain, mengenakan
seragam loreng dan berdiri berdampingan dengan para pejabat militer
Sosok yang Kharismatik
Julukan "Mualem" diberikan kepada individu dengan
keahlian tinggi dalam dunia militer. Mualem dikenal sebagai pemimpin yang
kharismatik dan disegani, baik oleh mantan kombatan GAM maupun masyarakat Aceh.
Kiprahnya mencerminkan transformasi dari pejuang gerilya menjadi pemimpin
politik yang berkomitmen pada perdamaian dan pembangunan Aceh.
Komentar
Posting Komentar