Begini Pengalaman Buat Pasport

Meski bulan puasa, hari ini tetap mau mandi cepat untuk mengurus pasport. Dengar cerita teman-teman yang sudah berpengalaman, katanya kalau urus pasport lebih bagus datang cepat, karena antriannya ramai, belum lagi calo-calo yang didahulukan oleh petugas. Dengan informasi itulah aku memutuskan untuk pergi lebih cepat, supaya prosesnya bisa cepat. Awalnya mau ngurus melalui calo biar gak ribet, namun saran dari beberapa kawan yang mengatakan kalau tidak perlu pasport buru-buru lebih bagus urus sendiri aja. 

Selesai mandi pergilah ke kantor imigrasi dengan terburu-buru, sesampai disana sudah mulai orang berdatangan, padahal datangnya jam 08.10 wib, tumben orang Aceh jam segini udah mulai buka kantor dan udah melayani masyarakat lagi, rupanya buka kantor imigrasi 07.30 wib. Sesampai disana aku lupa dan tidak membawa berkas yang dibutuhkan untuk pengurusan pasport, padahal semalam sudah berencana untuk menyiapkannya, itulah payahnya di usia yang sudah semakin senja ini penyakit pikun mendera.

Mau gimana lagi, pilihan balik kerumah untuk ngambil berkas harus kulakukan, dengan terburu-buru juga segera kembali dan mengambil berkas, sesampai dirumah baru ingat pula bahwa itu berkas harus di fotocopy. Lihat disekitar foto copy enggak buka, akhirnya memutuskan untuk kekantor. Selesai di foto copy semuanya balik lagi ke kantor imigrasi, sesampai disana sudah rame orang. Aku langsung ketempat pengambilan formulir dan map. Setelah disodorkan formulir untuk di isi, liat kiri kanan nyari pulpen dan tempat pengisian formulir, ternyata aku tidak melihat ada tempat yang menyediakan puplen.

Selang beberapa menit kemudian, setelah aku duduk dikursi ruang tunggu, kulihat kebelakang dengan wajah senyum lebar dan meminta pulpen "maaf pak saya lupa bawa pulpen, bisa pinjam pulpennya pak". Rupanya bapak itu sangat ramah, dengan wajah senyumnya ia memberikan pulpen, ketika itu aku baru tau ternyata itu bapak seorang polisi, wahh baru kali ini ketemu pak polisi yang belum aku kenal tapi seramah itu.

Selesai ngisi formulir, pulpen itu kukembalikan sambil kukatakan sambil senyum "ini pulpennya pak, terimakasih banyak" dengan senyumnya yang sangat ramah dan sambil mengambil pulpen ia mengatakan "sudah siap", sudah pak jawabku. 

Setelah itu aku baru melihat persyaratannya harus bawa KTP Asli, KK Asli dan Akte/Ijazah Asli. Karena tidak membawa KK Asli akhirnya kutanyakan sama petugas yang memberikan formulir itu "kak gimana kalau lupa bawa KK Asli", petugas itu menjawab "nanti diminta waktu foto". Jawaban itu membuat ku buyar, ah gimana ne udah antri lama lama entar nyampe dalam malah enggak bisa, akhirnya kuputuskan balik kekantor.

Sesampai dikantor, kucoba menelpon kawan yang udah pernah buat, "bro kalau buat pasport tanpa KK asli bisa enggak ya" tanyaku. Kawanku menjawab "aku dulu buat pasport enggak bawa KK asli juga, tapi buatnya dijakarta bukan di Aceh, ketika diminta aku bilang KK aslinya di Aceh" jawabnya. Mendengar jawaban itu, kuajak kawan sekantor untuk menemani ku buat pasport, karena melihat antrian panjang, aku malas sendirian bosan nunggu.

Akhirnya jam 10.50 wib kami berangkat ke kantor imigrasi, sesampai disana, diparkiran kami menyaksikan para calo sibuk mengurusi berkas pembuat paspor, ada yang meminta nego harga, ada yang minta bantu karena berkas tidak lengkap dan macam lainnya, si calo mondar mandir keluar masuk dalam ruang. Aku melihat, bapak polisi yang tadi kuminta pinjam pulpen masih menunggu antrian, dalam hatiku berkata "waduh, lama kayaknya antri ne". Akhirnya kami masuk mengambil nomor antrian, setelah mendengar panggilan, rupanya kami tidak perlu antri lama, karena para pembuat pasport mulai sepi, tidak seramai tadi pagi. 

Tapi itulah Indonesia, meski nomor antrian berlaku, tapi itu ada pengecualian buat pengurus pasport melalui calo, pengurus pasport melalui calo tidak perlu antri lama dan bedanya yang mengurus tanpa calo dipanggil dengan nomor yang disiapkan oleh petugas, sedangkan yang mengurus melalui calo mereka dipanggil nama, jadi kalau kamu lagi antri dan mendengar dipanggil nama itu artinya "pesanan calo" kemudian siap pasportnya pun satu hari dan tidak perlu menunggu 3-4 hari untuk siap. 

Sambil menunggu antrian, aku masih ragu kira-kira bakal mau diproses tidak ya tanpa membawa KK asli, akhirnya kawan ku menanyakan sama petugas disitu dan lagi lagi si petugas menjawab "harus bawa KK asli". Tak berlama kemudian nomor antrian ku dipanggil dan aku bergegas masuk kedalam ruang pemotretan. Sang petugas menanyakan "apa tujuan buat pasport", kemudian aku menjawab "wisata", kemana rencana tanyanya lagi, aku jawab lagi "mungkin malaysia, singapore, thailand dll" sebutkku. Itulah obrolan singkat yang dianggap sebagai wawancara. Setelah bertanya sang petugas langsung meminta berkas asli, aku pun langsung menjawab "maaf saya tapi lupa bawa KK asli, yang ada cuma Akte, Ijazah dan KTP" si pegutas menjawab enggak apa apa, salah satunya aja, akhirnya aku menyodorkan akte asli untuk kuperlihatkan kepada petugas.

Dalam hati aku berkata "ternyata enggak seribet yang dibilang petugas didepan tadi ya". Hanya perlu waktu sekitar 3 menit aku selesai wawancara dan pemotretan dan kemudian petugas memberikan ku selembar kertas untuk dibawa ke BNI dan dilakukan pembayaran, petugas mengatakan "ini nanti jam 2 dibawa ke BNI ya, untuk pembayaran, hari jumat (3 hari kemudian) bawa ini dan slip untuk pengambilan pasport". 

Setelah balik kekantor, menunggu jam 2 seperti yang diperintahkan oleh petugas imigrasi tadi, akhirnya hampir jam 3 aku pergi ke BNI, meski malas-malasan karena panas dan puasa, tapi tetap kupaksakan. Setelah sampai di BNI pasar Aceh, mengambil nomor antrian dan tak berselang lama dipanggil, sesampai diteller langsung kusodorkan kepada petugas, setelah karyawan Bank itu mengecek ternyata slip yang kuberikan itu belum bisa disetor karena belum di input data oleh petugas imigrasi. 

Sebenarnya aku kecewa, sudah rela panas-panasan pergi seperti yang diperintahkah oleh petugas imigrasi dan sengaja sedikit telat, eh ternyata malah juga belum bisa bayar. Akhirnya aku katakan sama petugas Bank "ya udah kalau gitu berarti besok aja ya bayarnya", petugas itu menjawab "baik pak".

Intinya syarat dan mekanisme buat pasport itu;
- Foto copy KTP
- Foto copy KK
- Foto copy Akte/Ijazah
*Bawa akte/KK/Ijazah asli untuk meyakinkan dan kesesuaian data.

Selesai foto dan wawancara, petugas akan memberikan slip, slip itu besoknya dibawa ke BNI untuk dilakukan pembayaran, kemudian 4-5 hari (waktu yang ditentukan 3 hari, tapi biasanya terlambat) sesudahnya baru kembali ke kantor imigrasi dengan membawa slip untuk mengambil pasport. 


Kantor Imigrasi Banda Aceh, 07 Juni 2016
Begini Pengalaman Buat Pasport Begini Pengalaman Buat Pasport Reviewed by Yudi Official on Juni 08, 2016 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.